Rahim Diangkat, Melanie Subono Sempat Pesimistis Jalani Hidup
Melanie Subono menceritakan pengalaman saat rahimnya diangkat karena ada tumor di perutnya. Setelah dikeluarkan, beratnya ternyata mencapai 1,3 kilogram.
Melanie mengaku sempat pesimistis usai rahimnya diangkat. Meski harapannya dalam memiliki anak menghilang, ia tak pernah terpikirkan untuk mengakhiri hidupnya.
"Putus asa nggak, maksudnya kalau putus asa kayak mau bunuh diri banget, nggak sih. Apa ya, capek iya, nyerah iya. Sempat menjadi orang yang pesimis kali ya," kata Melanie saat ditemui di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (2/11).
Tumor yang ada di tubuh Melanie itu diakui sudah ada sejak SMA. Selama 20 tahun, ia rajin pergi ke dokter dan terhitung sudah menjalani operasi sebanyak 10 kali.
"Jadi gue itu punya bakat dari kecil atau dari apa ya, pembekuan darah gue tinggi banget dan ada beberapa saluran di perut gue itu tidak berfungsi dengan baik. Sehingga kalau ada kayak darah kotor atau apa pun itu, harusnya ditangkap-tangkap kayak usus buntu gitu, itu memang nggak berfungsi dan itu semuanya membeku. Jadilah gumpalan, jadilah tumor," ungkap Melanie.
"Gue senderan kelamaan aja gampang biru, gue biasa ke dokter kayak KDRT. Itu karena gue senderan kelamaan, pembekuan darah gue tinggi. Kedua, level HPV 16 18 serviks gue nggak pernah bagus. Jadi pasti lampu merah lampu merah gitu," tambahnya.
Kondisi Melanie kini sudah membaik. Sejak pandemi terjadi, ia mengaku jarang memeriksakan kondisinya ke dokter karena takut ke rumah sakit.
"Hari ini ke-14, udah cukup aman. Aku biasanya cukup rajin cek (ke dokter) cuma karena masa COVID gue nggak berani ke rumah sakit karena kan kalau nggak kepepet ngapain ke rumah sakit," pungkasnya.
(yoa/and)