Kisruh Warkopi Tiru Warkop DKI, Indro Harap Publik Melek soal HAKI

Kemunculan grup Warkopi yang para personelnya bergaya mirip Warkop DKI berbuntut panjang.

Indro Warkop selaku personel Warkop DKI yang masih hidup merasa tersinggung dengan kemunculan grup tersebut.

Hal ini lantaran pihak Warkopi tidak menemuinya terlebih dahulu dan meminta izin sebelum tampil di publik sebagai trio dengan konsep penampilan mirip Warkop.

Tindakan itu pun dinilai melanggar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dimiliki Warkop DKI selama ini.

Anggapan Warkopi melestarikan nama Warkop DKI juga dibantah Indro. Ia menilai kemunculan Warkopi bukan sebagai upaya pelestarian seperti yang ia lakukan dengan remake film atau membuat kartun tentang Warkop.

"Kalau mereka (Warkopi) disebut melestarikan, mohon maaf nggak. Mereka nggak ngerti cara melestarikan nama Warkop bahkan mereka juga nggak ngerti tata krama, nggak menghubungi kita," ungkap Indro saat konferensi pers yang digelar Lembaga Warkop DKI, Senin (20/9).

"Saya ingin melestarikan bukan menggantikan, makanya saya nggak perlu bikin grup baru karena memang tidak bisa digantikan," lanjutnya.

HAKI adalah hak yang didapatkan dari hasil olah pikir manusia untuk mendapatkan suatu produk, jasa, atau proses yang berguna untuk masyarakat.

Objek yang diakui bisa berupa karya yang dihasilkan atau kemampuan intelektual manusia. Hak-hak itu meliputi Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri terdiri dari merek, hak paten, rahasia dagang, dan desain tata letak.

Indro pun berharap dengan masalah ini masyarakat bisa lebih peka soal HAKI dan batasan-batasannya terkhusus bagi pelaku seni.

"Hikmahnya kita jadi paham, jadi tahu. Saya nggak mempersoalkan miripnya, saya mempersoalkan mereka pakai Warkopnya, karena itu dilindungi hukum. Dengan adanya seperti ini ya syukur-syukur bisa teredukasi," tutup Indro Warkop.