Fahmi Aditian Ceritakan Gejala Saat Terpapar Virus Covid-19
Influencer Fahmi Aditian berbagi pengalamannya saat dinyatakan positif Covid-19. Mantan asisten mendiang Olga Syahputra ini mengatakan, kondisinya mulai menurun setelah pulang kerja dari Gorontalo.
"Awalnya aku tu habis ngonten dan liburan bareng sama Ria Ricis ke Gorontalo. Nah setelah liburan disana pulang ke Jakarta, nah di pesawat udah rada nggak enak badan tuh kayak nggak ada niat ngomong sama orang gitu," beber Fahmi Aditian saat ditemui di Trans TV, Jumat (16/7).
"Jadi sampai kosan di Jakarta, biasalah cuci tangan, cuci kaki habis dari luar kan. Nah pas mau nyiram, baru ketetesan air itu langsung kedinginan banget habis kena air. Padahal airnya biasa banget dan Jakarta lagi panas banget waktu itu," lanjut Fahmi menuturkan.
Fahmi merasa tubuhnya sudah demam dan sangat lemas. Ketika bangun tidur, ia juga merasa kedinginan.bahkan sampai menggigil.
"Nah malamnya tuh kebangun jam dua malam gara-gara menggigil sampai giginya kretek-kretek," terangnya.
Fahmi lantas curiga ia positif Covid-19 karena tak seperti biasa ia merasakan hal tersebut. Karena curiga dengan gejala yang dirasakannya, ia pun langsung melakukan tes swab.
Hasilnya benar, Fahmi dinyatakan positif Covid-19. Setelah tahu positif Covid, Fahmi langsung dibawa ke rumah sakit. Di sana, ia dironsen dan tes darah. Fahmi kemudian dijemput ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.
"Akhirnya besokannya PCR swab gitu kan soalnya kayaknya sakitnya beda nih. Nah besokannya positif Covid-19 dan sorenya aku langsung ke rumah sakit," ungkap Fahmi.
"Disitu di cek darah, dironsen akhirnya memang harus dirawat karena kondisinya lumayan cukup lemah pada saat itu. Udah dua hari di rumah sakit, udah enakan habis dikasi infus, makan makanan sehat, terus minum obat juga," sambungnya.
Fahmi pun mengaku ia sempat merasa sesak nafas bahkan sampai batuk-batuk. Setelah lima hari dirawat, kondisi Fahmi semakin menurun. sehingga ia diharuskan untuk melakukan terapi.
"Aktifitas kayak ke toilet, makan, sama minum obat itu terganggu karena nyesek nggak bisa nafas dan batuk-batuk karena nyeseknya itu," bebernya.
"Setelah lima hari aku disuruh tanda tangan untuk terapi plasma konsevalen. Awalnya agak takut, agak stres, mikir ini parah banget aku ya. Tapi memang parah sih, karena aku nggak bisa ngapa-ngapain, benar-benar Fahmi yang lemah pada saat itu," lanjut Fahmi menjelaskan.
Setelah dibawa ke ruang ICU, kondisi Fahmi semakin parah. Bahkan ia mengaku sempat mengalami halusinasi.
"Akhirnya dioper ke ICU setelah lima hari lumayan parah. Akhirnya di ICU itu udah sempat ngalamin halusinasi," pungkasnya.
(kpr/kpr)