Sempat Positif Covid-19, Irgy Fahrezy Tanggapi Fenomena Hampers Pandemi

Bintang | Insertlive
Selasa, 13 Jul 2021 22:00 WIB
Irgy Fahrezy Sempat Positif Covid-19, Irgy Fahrezy Tanggapi Fenomena Hampers Pandemi / Foto: Marianus Harmita
Jakarta, Insertlive -

Irgy Fahrezy mengaku sempat dinyatakan positif Covid-19. Bahkan tak hanya Irgy,  sang istri juga ketiga anaknya juga positif Corona.

Kondisi itu yang membuat keluarga Irgy menerima banyak perhatian dari kerabat dan sahabat. Bentuk perhatian itu berupa pengiriman paket makanan yang kini sedang jadi fenomena di masa pandemi.

"Jadi kemarin itu pas kena kan sekeluarga, aku, istriku, dan 3 anakku itu semua kena. Banyak banget teman-teman dan keluarga yang memberikan perhatian, dan nomor satu yang selalu ditanyakan mereka itu 'Sudah makan apa? Gimana caranya makan?'," ungkap Irgy di studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (13/7).

ADVERTISEMENT

Isolasi mandiri yang dilakukan oleh para pengidap Covid-19 membuat kebutuhan untuk membeli makanan jadi terkendala. Hal itu yang lantas memunculkan fenomena pengiriman paket makanan untuk para pengidap Corona yang sedang isoman atau isolasi mandiri. 

Irgy merasa bahwa fenomena pengiriman makanan di masa isolasi mandiri itu sangat membantu. Sebab, setidaknya bisa menyelesaikan masalah untuk mendapatkan makanan tanpa harus pergi ke luar rumah.

"Awalnya kita masih yang kayak 'Udah nggak apa-apa, kita masih ada makanan', ya iya lah, masih sehari, dua hari, tiga hari, masih ada persediaan. Tapi lama kita mikirin juga, nanti kita makan apa nih," cerita Irgy.

"Nah jadi adikku tuh inisiatif, dia tahu bahwa yang kita butuhkan adalah makanan sehari-hari. Dia akhirnya katering, itu kita kayak 'Alhamdulillah dapat katering'. Jadi masalah makan pagi, siang, sore, malam itu sudah terselesaikan," sambung Irgy.

Meski begitu fenomena ini juga bukan tak mendatangkan masalah lainnya. Irgy mengaku bisa sampai kebanjiran kiriman makanan selama menjalani isoman. Ia terkadang merasa makanan yang menumpuk malah jadi mubazir karena tidak termakan.


"Tapi itu belum lagi ada yang kasih makanan, jadi kita tuh sampai kebanyakan makanan. Pas udah menumpuk makanannya itu kita juga bingung mau diapakan, mau kasih ke orang lain juga nggak enak, karena kita kan takut malah jadi menularkan," ungkap Irgy.

"Akhirnya ya kita nikmati aja tuh, untung juga anak-anakku itu masih dalam masa pertumbuhan, jadi makannya masih pada kuat. Selebihnya kalau kita udah nggak sanggup buat makan lagi, ya apa boleh buat, kita simpan di kulkas atau terpaksa kita buang bahkan," sambung Irgy.

Irgy menilai bahwa persoalan kebanjiran kiriman makanan bisa diatasi dengan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pengirim. Irgy berujar ada pilihan untuk mengalihkan kiriman makanan itu ke orang lain atau ke dalam bentuk keperluan lain seperti vitamin.

"Tapi kalau misal ada kerabat atau teman yang mau kirim makanan, kita mendingan ngomong, karena takutnya nanti terbuang dan jadi mubazir, kalau nggak bisa dialihkan ke vitamin," kata Irgy.

Selain itu, Irgy juga berujar bahwa tak semua makanan itu baik untuk proses penyembuhan orang positif Covid-19. Ia menyarankan agar para pengirim lebih memilih makanan yang mengandung gizi dan protein.

"Nah kayak yang aku bilang tadi, lebih baik diomongkan, jadi bukan hanya sekedar makan apa, karena kita kalau yang terpapar itu memang dianjurkan makan yang banyak mengandung protein kan, kayak buah-buahan atau sayuran," tutup Irgy.

(ikh/syf)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER