Dulu Hina Nabi Muhammad, Presiden Prancis Kini Ditampar Depan Orang Ramai

Agustin Dwi Anandawati & agn | Insertlive
Rabu, 09 Jun 2021 14:26 WIB
French President Emmanuel Macron speaks with a member of the public before he was slapped during a visit in Tain-L'Hermitage, France, in this still image taken from video on June 8, 2021. BFMTV/ReutersTV via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS VIDEO WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. THIS IMAGE WAS PROCESSED BY REUTERS TO ENHANCE QUALITY. UNPROCESSED VERSION OF THE VIDEO WAS PROVIDED SEPARATELY. NO RESALES. NO ARCHIVE. FRANCE OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN FRANCE Dulu Hina Nabi Muhamad, Kini Presiden Prancis Ditampar Depan Banyak Orang/Foto: Via REUTERS/BFMTV/ReutersTV
Jakarta, Insertlive -

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendadak viral usai tersebar video wajahnya ditampar di depan banyak orang. 

Mengutip BBC, video yang tersebar di media sosial itu menampilkan Macron tengah berjalan ke arah warga yang berkerumun. 

Saat Marcon menyapa warga yang hadir tiba-tiba seorang pria berkaus hijau menampar wajah Macron.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan laporan media Prancis, dua orang pria telah ditangkap atas insiden tersebut.


"Kita tidak boleh membiarkan orang-orang ultra-kekerasan mengambil alih debat publik, mereka tidak pantas mendapatkannya," kata Presiden Macron pada surat kabar Prancis Le Dauphine.


Pria itu saat menampar sang presiden dilaporkan meneriakkan 'Turunkan Macron-isme' dan 'Montjoie, Saint-Denis' atau seruan perang Kerajaan Prancis.

Setelah insiden itu terjadi, Presiden Macron langsung kembali berinteraksi dengan orang-orang banyak.

"Saya melanjutkan dan saya akan melanjutkan. Tidak ada yang akan menghentikanku," bebernya.

Hingga kini belum diketahui identitas dan motif sang pelaku. 

Sementara itu, sang pelaku kini tengah diperiksa oleh gendarmerie, kelompok militer di Prancis.

Pada November 2020 Macron sempat membuat geger karena telah mendukung penistaan pada Nabi Muhammad SAW. 

Kontroversi berawal dari tindakan seorang guru Samuel Paty yang menggunakan kartun terbitan Charlie Hebdo tahun 2015 yang merupakan penghinaan pada Nabi Muhammad. 

Tindakan ini menuai protes dari komunitas dan Paty terbunuh dengan kepala dipenggal.

Presiden Emmanuel Macron menilai kartun atau karikatur Nabi Muhammad di Charlie Hebdo sebagai kebebasan berpendapat.

Dia juga mengatakan Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis dengan posisi muslim makin sulit.

(syf)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER