Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Gunakan Nama Lilibet, Benarkah Pangeran Harry Dapat Restu Ratu Elizabeth?

nap | Insertlive
Selasa, 08 Jun 2021 22:20 WIB
Gunakan Nama Lilibet, Benarkah Pangeran Harry Dapat Restu Ratu Elizabeth?/ Foto: Getty Images
Jakarta, Insertlive -

Pangeran Harry dan Meghan Markle baru saja dikaruniai anak kedua mereka yang lahir pada hari Jumat (4/6). Bayi berjenis perempuan tersebut diberi nama Lilibet Diana Mountbatten-Windsor.

Nama itu merupakan bentuk penghormatan Harry kepada sang nenek, Ratu Elizabeth II serta mendiang  ibunya, Putri Diana.

Namun, komentator kerajaan menyebut pilihan Pangeran Harry menggunakan nama Lilibet adalah tindakan kasar dan merendahkan.


Mereka juga bersikeras hanya Pangeran Philip yang boleh memanggil nama panggilan semasa kecil sang Ratu Inggris tersebut.

Bahkan, Ratu Elizabeth disebut tidak menyukai Pangeran Harry menggunakan Lilibet sebagai nama untuk anak perempuannya yang baru lahir.

Terlebih mengingat perlakuan Meghan dan Pangeran Harry terhadap Ratu Elizabeth II yang akhir-akhir ini cukup kasar.

"Tidak setelah apa yang terjadi. Saya pikir dia sangat tidak senang karena mereka sangat kasar tentang dia. Saya kurasa itu bukan ide yang bagus. Kurasa itu tidak sopan bagi Yang Mulia Ratu." tutur komentator Angelia Levin di Good Morning Britain.

Akan tetapi, Pangeran Harry lewat sumber terdekat diketahui sudah menghubungi Ratu Elizabeth II untuk meminta izin, sebelum Meghan Markle dibawa ke rumah sakit Santa Barbara Cottage.

Hal ini pun sudah dikonfirmasi langsung ke pihak kerajaan. Hanya saja, masih banyak orang yang tidak percaya pada pengakuan Pangeran Harry tersebut.

Sumber Kerajaan Inggris lainnya mengklaim bahwa Pangeran Harry menghubungi Ratu Elizabeth II bukan untuk meminta izin, melainkan untuk menginformasikan soal kelahiran anaknya saja.

"Mungkin itu berupa telepon untuk memberitahukan bahwa ia telah lahir dan kami berencana untuk menemaninya dengan nama Nenek - itu bukan sesuatu yang bisa dikatakan tidak. Saya ragu mereka bertanya, mungkin lebih seperti menginformasikan." tukas sumber Kerajaan Inggris.

(nap/nap)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK