Miris, Wanita Ini Keracunan Implan Payudara hingga Idap Kondisi Langka

Beberapa wanita menganggap implan payudara menjadi pilihan cepat untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Namun, dari banyaknya wanita yang memutuskan implan payudara, ada yang berakhir dengan penderitaan. Hal ini dialami salah satunya oleh wanita bernama Stephanie Fernandez.

Mengutip Wolipop, Stephanie Fernandez mengalami kondisi langka yang disebut sebagai penyakit implan payudara.

"Aku berpikir bahwa implan payudara adalah investasi terbaik di hidupku. Aku berusia 19 tahun saat melakukan implan, dan aku sangat percaya diri setelah itu karena payudara kiriku lebih besar dibanding kanan," ucap Stephanie dalam podcast milik temannya Desy Gato yang merupakan seorang influencer.

Stephanie bercerita pada awalnya ia didiagnosa menderita Sklerosis oleh dokter. Kondisi tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh dan menggerogoti lapisan pelindung syaraf.

Tidak hanya berpengaruh pada fisiknya, Stephanie merasa kondisi mentalnya juga ikut terkena dampak.

"Aku merasa banyak hal, mulai dari kecemasan dengan ledakan perasaan, dan suasana hati yang berubah-ubah, tidak memiliki gairah seks, dan merasa sangat emosional. Hal tersebut berimbas pada hubungan romantisku," ujar Stephanie.

Stephanie kemudian mengetahui penyebab kesakitannya selama ini karena implan payudaranya yang ia lakukan.

Hal tersebut diketahuinya setelah seorang temannya yang juga menderita hal yang sama seperti dirinya buka suara.

"Aku duduk di depan komputer dan menangis. Implanku yang telah menyerang tubuhku," ungkap Stephanie.

Stephanie Fernandez akhirnya memutuskan untuk mengangkat implan payudaranya pada November 2020. Operasi pengangkatan itu tidak murah, tetapi Stephanie rela demi bisa kembali hidup normal.

Setelah operasi pengangkatan implan payudara, Stephanie pun merasa lebih baik baik segi fisik juga mentalnya.

"Aku tidak merasa kecemasan lagi, aku tidur lebih baik, intoleransiku terhadap makanan hilang, rambut rontokku mulai tumbuh kembali dan aku lebih punya banyak energi dengan mental dan fisik yang lebih sehat," tutup Stephanie.