Sempat Benci Islam, Adik Mantan PM Inggris Malah Nyaman Jadi Mualaf

YOA | Insertlive
Senin, 24 May 2021 13:33 WIB
Lauren Booth Foto: YouTube/Ayatuna Ambassador
Jakarta, Insertlive -

Lauren Booth adik ipar mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair membagikan kisahnya saat memutuskan menjadi mualaf pada 2010.

Sebelum memutuskan menjadi mualaf, ia ternyata adalah seorang wanita yang membenci agama Islam.

Lauren mengaku mulai mengenal Islam pada 2008 saat menjadi relawan di Palestina.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya berada di sana sebagai non muslim sepanjang bulan Ramadhan tahun 2008. Di mana lengan dan rambut saya kelihatan. Pandangan saya tentang kesopanan mungkin bukan suatu yang layak untuk dihargai," ujar Lauren bercerita sambil menahan tangis dalam video di kanal YouTube Ayatuna Ambassador.

Hati Lauren mulai tersentuh saat diperlakukan dengan santun oleh warga Muslim meski dirinya berpakaian secara terbuka.

"Apakah saya dengar haram dari orang Gaza? Tidak pernah sekalipun. Saat saya berada di jalan pada bulan Ramadhan dengan lengan dan rambut terbuka yang saya dengar adalah salam," lanjutnya.

Baca halaman selanjutnya.


Lauren kemudian bercerita bahwa ia sempat mengunjungi keluarga yang sangat miskin di Raffa, tempat asal bocah Palestina bernama Faris Odeh yang ditembak mati Pasukan Pertahanan Israel pada 2010.

"Malam itu saya mengetuk pintu rumah keluarga yang sangat miskin di sebuah kamp pengungsian menyedihkan. Dan seorang ibu membuka pintu seperti ini, 'Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, silakan masuk. Selamat datang," katanya.

"Dia menyambut saya seolah tinggal di Taj Mahal bukan kampung kumuh. Dan wajahnya begitu cerah bercahaya. Saya penasaran apakah dia baik-baik saja sekarang. Wajahnya begitu bersinar dan sekarang saya tahu itu disebut 'nur'. Wajahnya penuh dengan nur," sambung Lauren.

Lauren masuk ke dalam rumah itu dan menyadari hanya ada satu ruangan dengan lantai dan dinding semen serta tidak ada apa pun di dalamnya. Di dalam rumah itu hanya ada matras lusuh untuk keluarga tersebut tidur.

"Dan saya marah jika ini adalah Islam. Saya tidak habis pikir kenapa orang berpuasa? Kenapa ada Tuhan tega membuat orang lapar tambah kelaparan? Dan saya tanyakan kepada ibu di kamp pengungsian Raffa ini. Kenapa kalian puasa di bulan Ramadhan? Apa tujuannya?" tanya Lauren.

"Kalian bilang Tuhan kalian membuat kalian hidup tanpa makan selama 30 hari, tapi di hari 31 kalian sudah tidak punya makan. Tuhan kalian buat kalian haus selama 30 hari dan pada hari 31 kalian cuma punya air keruh bahkan tidak ada sama sekali. Apa tujuannya? Kenapa kalian puasa?" tanya Lauren yang merasa tidak habis pikir.

Ibu dari keluarga itu kemudian menatap Lauren dan memberikan jawaban yang membuat Lauren tertegun.

"Saya berpuasa di bulan Ramadhan untuk mengingat (kesusahan) orang miskin," kata ibu itu menjawab pertanyaan Lauren.

"Dia tidak punya apa-apa dan saya tidak bisa memahaminya. Kenapa dia bisa puasa untuk mengingat (susahnya) orang lain? Bagaimana dia mengingat kemiskinan orang lain sementara dia sendiri tidak punya apa-apa?" tutur Lauren sambil terisak.

Setelah merasakan pengalaman tersebut, Lauren Booth membutuhkan waktu selama 2 tahun untuk yakin memeluk agama Islam.

(yoa/syf)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER