Sebelum Embuskan Napas Terakhir, Kondisi Hubert Henry Sempat Membaik

Jakarta, Insertlive -

Vokalis sekaligus pemain bas group band Boomerang, Hubert Henry Limahelu meninggal dunia pada Sabtu (24/4). Kabar duka ini juga dibenarkan oleh Puji Adi Andaya atau Puput dari RMV Records selaku produser Boomerang. Puput mengatakan bahwa Hubert Henry tutup usia pada pukul 8.15 WIB di Rumah Sakit Husada Utama, Surabaya.

Dilansir dari Detikcom, sebelum mengembuskan napas terakhirnya, kondisi kesehatan Hubert Henry sempat membaik. Namun pagi tadi kondisinya menurun hingga meninggal dunia.

"Jadi dua hari kondisi sudah membaik, sudah bisa terima cairan dari mulut, sudah bisa keluar air mata, sudah ada gerakan. Tapi kata rumah sakit pagi tadi ada collapse lalu meninggal," ujar Puput pada detikcom melalui sambungan telepon.

Jenazah Hubert Henry Limahelu akan dimakamkan di Surabaya, Jawa Timur. Namun Puput belum dapat memastikan dimana letak pasti pemakaman yang akan menjadi tempat peristirahatan terakhir sang musisi.

"Nanti diinfo lebih lanjut, belum diputuskan," kata Puput. "Surabaya (pemakaman)," sambung dia.

Berita duka tentang meninggalnya Hubert Henry pertama kali dibagikan oleh Boomerang melalui akun Instagram mereka, @boomerang_official. Di akun tersebut, diunggah sebuah foto bertuliskan, "Selamat jalan Hubert Henry Limahelu."

"Rest in peace. Selamat jalan Hubert Henry Limahelu. Semua kisah dan karyamu akan selalu menjadi warna untuk kami semua. Semoga kembali dalam lindungan Tuhan di surga. Doa kami-kami akan selalu menyertaimu," tulis Boomerang official di kolom keterangan unggahan tersebut.

[Gambas:Instagram]

Baca Juga : Hubert Henry, Vokalis Band Boomerang Tak Sadarkan Diri di Rumah Sakit

Sebelumnya Hubert Henry Limahelu sudah dirawat di rumah sakit sejak 14 April 2021 lalu lantaran pecah pembuluh saraf otak. Sebelum akhirnya tutup usia, Hubert Henry sempat menjalani operasi.

Menurut Puput, pada saat itu Hubert Henry dilarikan ke rumah sakit setelah tidak sadarkan diri pada Rabu, 14 April 2021 di pagi hari. Saat tidak sadarkan diri, Hubert Henry tengah berada di kediaman temannya bersama istri dan teman-temannya.

Ia pun langsung dibawakan ke Unit Gawat Darurat (UGD). Setelah menjalani pemeriksaan, diputuskan Hubert Henry harus menjalani tindakan operasi.

"Lagi sama teman-temannya, lagi sama istrinya, ngobrol-ngobrol saja di rumah temannya. Pukul tiga pagi, tiba-tiba dia pingsan, jatuh ke istrinya. Dilakukan pertolongan pertama tidak ada respons akhirnya dibawa ke UGD," jelas Puput.

"Dari UGD diputuskan untuk CT Scan, baru diketahui ada cairan di otaknya, harus segera di operasi. Operasinya sekitar dua jam," sambung Puput.

(kpr/kpr)

Tonton juga video berikut: