Kim Jong Un Eksekusi Pejabat Pendidikan yang Kritik Pemerintah
Presiden Korea Utara Kim Jong Un kembali dilaporkan mengeksekusi mati seorang pejabat pendidikan tinggi (Park) karena melakukan kritik terhadap pemerintah.
Disebutkan, Park menggelar kegiatan "anti-partai" setelah mengeluh karena tidak menerima dukungan dan sumber daya dari pemerintah.
Menurut laporan Daily NK, Senin (12/4), pria berusia 50 tahun itu dipilih untuk menjabat sebagai ketua "Komisi Kementerian Pendidikan Tinggi untuk implementasi Undang-Undang Pendidikan Jarak Jauh".
Namun, menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Organisasi dan Bimbingan (OGD) pada komisi tersebut, mengungkapkan bahwa Park gagal mencapai kemajuan nyata untuk menginformasikan pembelajaran jarak jauh di negara tersebut.
Penyelidikan itu juga menemukan bahwa komisi tersebut hanya berkumpul untuk mengkritik pemerintah.
"OGD melakukan investigasi karena komisi gagal membuat kemajuan apapun dan karena beberapa mengkritik kebijakan pemerintah," ujar seorang sumber di Korut.
Salah satu keluhan dari komisi itu ialah bahwa sebelum Undang-undang Pendidikan Jarak Jauh dapat diterapkan, fasilitas dan peralatan yang diperlukan harus terlebih dahulu dipasang.
Park disebut terus mengeluhkan hal ini pada atasannya meskipun sudah mendapat penolakan.
"Tidak ada instruksi dari Komite Sentral, jadi diam saja," kata atasan park.
Namun, Park disebutkan terus melontarkan kata-kata kasar dan keluhannya pada pemerintah.
"Saya tidak mengerti mengapa (pihak berwenang) memilih untuk menerapkan tindakan tersebut, membuat komisi ini, dan memanggil profesor yang sibuk untuk menjauh dari pekerjaan universitas mereka (jika mereka tidak mau memberikan komisi sumber daya apapun)," cetus Park.
(arm/arm)