Shireen & Zaskia Ungkap Mark Sungkar Sudah Kembalikan Uang yang Disebut Hasil Korupsi

Shireen dan Zaskian Sungkar memberikan klarifikasi terkait masalah korupsi yang melibatkan nama sang ayah, Mark Sungkar.

Kakak beradik itu menyebut Mark telah mengembalikan uang yang diduga dikorupsi ayahnya tersebut.

Zaskia mengatakan uang sebesar Rp399 juta itu telah dikembalikan sekitar 1,5 tahun yang lalu.

"Kayak misalnya aku sama Shireen dibilang, 'Kok anak-anaknya nggak bisa ngebalikin?'," kata Zaskia.

"Padahal dari 1,5 tahun hampir 2 tahun lalu, sudah kita kembalikan yang dianggap itu adalah merugikan negara. Padahal itu adalah haknya Papa dan para atlet. Yang dianggap itu kan yau dahlah balikin. Shireen juga bilang, 'Itu kan hak Papa, nanti tagih aja lagi di akhirat.' Itu sudah dikembalikan semuanya," beber istri Irwansyah itu.

Ketika mendengar Mark menggelapkan dana Rp399 juta, Zaskia dan Shireen kaget lantaran untuk mendapatkan nominal tersebut bukan menjadi sesuatu yang sulit didapat dengan cara yang halal.

"Ini kan, masalahnya, kita syoknya tuh, 'Hah 300 jutaan?' gitu. Kayak maaf... banget, maksudnya kayak uang segitu, tuh, bukan satu hal yang susah untuk dicari buat kita (dengan cara) yang halal. Ada yang halal kenapa harus ambil yang haram? Kita dengar 300 juta sekian, 'Sudah pah balikin aja.' Gitu ya Ren?" ungkap Zaskia Sungkar.

Fahri Bachmid, pihak pengacara Mark Sungkar juga mengatakan kliennya sudah mengembalikan semua uang tersebut.

Fahri menyebut pengembalian uang itu dilakukan Mark atas rasa tanggung jawabnya sebagai warna negara yang baik.

"Sejak semula, bahkan paling pertama, ketika penyidik meminta untuk pengembalian dugaan kerugian keuangan negara itu, Pak Mark telah menyerahkan sesuai dengan permintaan oleh penyidik pada saat itu, tepat waktu, tanpa tawar-tawar, tanpa apa," ucapnya menjelaskan.

"Beliau meyakini bahwa proses pengembalian keuangan negara bukan bagian dari pengakuan atas kesalahannya, tapi bagian dari tanggung jawab beliau sebagai insan warga negara yang baik, kooperatif, dan tunduk pada badan-badan peradilan," lanjut Fahri Bachmid.