Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Kini, Jepang Punya Menteri Kesepian untuk Tekan Kasus Bunuh Diri & Depresi

kpr | Insertlive
Jumat, 19 Feb 2021 13:06 WIB
Foto: Hanifah Mustanirotun/d'Traveler
Jakarta, Insertlive -

Pandemi virus Covid-19 mengharuskan setiap orang untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. 

Karantina dan lockdown mengurangi banyak orang untuk melakukan kontak langsung. 

Jarang bersosialisasi tentunya membuat seseorang merasa kesepian dan kejenuhan muncul. Ternyata, masalah kesepian di Negara Sakura saat pandemi meningkatkan jumlah kasus bunuh diri akibat rasa stres yang semakin parah.

Sebenarnya, semenjak 11 tahun belakangan, tingkat bunuh diri di Jepang meningkat, tetapi jumlahnya semakin mengkhawatirkan semenjak pandemi. 


Oleh karena itu, Pemerintah Jepang segera menunjuk menteri untuk membantu masalah kesepian yang tengah dihadapi banyak orang pada pandemi COVID-19 ini.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menunjuk Tetsushi Sakamoto sebagai menteri kesepian.

Tugas dari sang Menteri Kesepian ini adalah mencari cara bagaimana mengatasi dan mengurangi beban masyarakat yang merasa depresi. 

Menurut data yang dikumpulkan, masalah kesepian banyak dialami oleh kaum wanita.

"Terutama wanita, mereka merasa lebih terisolasi (dari pada pria) dan angka bunuh diri mengalami peningkatan. Aku ingin kamu mengusut masalah ini dan mengajukan strategi yang komprehensif," ujar Yoshihide Suga dilansir Nikkie Asia.


Perdana Menteri Suga pun berharap segera dibentuk forum untuk membahas solusi untuk permasalahan ini.

Sakamoto yang ditunjuk sebagai Menteri Kesepian pun berharap dapat memberikan aktivitas untuk mencegah warganya merasa kesepian dan terisolasi secara sosial.

Masalah kesepian yang kerap dianggap sepele nyatanya memiliki dampak serius seperti kemiskinan, penarikan diri secara sosial, hingga bunuh diri. Alhasil, Menteri Kesepian Jepang berencana untuk meningkatkan hubungan antar sesama warga agar menambah jumlah kelahiran.

(kpr/syf)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK