Perjalanan Denny Sumargo Mencari Tuhan dari Masjid hingga Gunung Kerinci

Denny Sumargo berbagi pengalaman spiritual saat berbincang dengan Daniel Mananta. Dalam kesempatan itu Denny mengaku pernah merasa depresi berat.

Depresi berat sempat membuat Denny kerap mendengar suara-suara dalam kepalanya.

Bahkan, Denny juga sempat berpikir bahwa dirinya kena guna-guna atau ilmu hitam.

"Ceritanya itu gue mengalami proses di mana gue lagi dekat sama orang, pas umur 30-an, tapi gue nggak bisa konfirmasi hal itu karena ya namanya guna-guna nggak kelihatan, dan gue nggak bisa judge orang itu, (apa) dia menggunakan itu (guna-guna). Gue kena barang gitu, terus mulai kacau pikiran gue, jadi tabrakan antara dua energi dalam badan gue. Terus gue dengar banyak suara dan gue bingung apa yang harus gue lakukan," ungkap Denny di tayangan YouTube Daniel Mananta, Rabu (27/1).

Tekanan dan hukuman sosial menjadi alasan Denny merasa depresi berat.

Denny merasa tak punya kesempatan untuk bisa menjelaskan dan membela diri. Jadi, dia hanya mendapat hujatan sepihak.

"Gue lagi depresi berat, gue kena hukuman sosial selama 6 tahun, karena gue dituduh menghamili anak orang, dan gue nggak tanggung jawab. Gue berada di posisi itu, gue dekat sama orang lain dihakimi, gue berusaha menjelaskan tapi nggak bisa," kata Denny.

Denny sempat merasa dirinya mengalami gangguan jiwa. Bahkan, Denny juga pernah mengurung diri di kamar selama tujuh hari.

"Jadi dengan proses setiap tahun, aku mengalami banyak jatuh-bangun, dan di saat itu gue mengalami kondisi gangguan jiwa, aku mendengar banyak suara, sampai akhirnya gue diam di kamar selama 7 hari, karena aku mencari tau apa yang terjadi denganku, nggak ada jawabannya. Karena udah mengalami gangguan jiwa, nggak tahu kenapa gue ambil spidol, gue tulis 'Pergi Mencari Tuhan'," lanjut Denny.

Denny lantas memutuskan untuk pergi dengan tujuan mencari Tuhan. Ia bahkan sempat mengunjungi sejumlah tempat ibadah dan berharap kondisi kejiwaannya bisa membaik.

"Terus gue pergi bawa barang secukupnya, gue tinggalin semua handphone, intinya gue meninggalkan hal-hal yang duniawi, terus gue pergi masuk ke masjid, ke gereja, gue insting ikutin kepala gue. Lu tahu nggak sakit kepala tingkat tinggi yang bikin lu udah nggak bisa mikir, lu minum obat tapi nggak bisa menyembuhkan juga, semua nggak bisa, jadi lu mau gimana gitu lo," cerita Denny.

"Gue masuk ke masjid, gue masuk ke gereja, gue cari Tuhan, katanya di sini ada Tuhan, tapi mana Tuhan, lu pernah nggak sakit kepala tingkat tinggi, terus lu cari banget obat sakit kepala, kira-kira seperti itu. Lu bingung di mana obatnya, aku harap seseorang menolongku," lanut Denny.

Seiring waktu berlalu, Denny mengaku bingung karena perjalanan membawa dirinya sampai ke Gunung Kerinci yang ada di Jambi. 

"Gue nggak tahu kenapa bisa sampai di sana, gue tuh jalan kaki, selama di perjalanan gue dengar banyak suara, gue lihatin banyak orang, udah kayak orang bingung. Nah waktu itu gue ingat pernah menjanjikan mantan gue, membawa dia ke gunung itu, itu doang tuh yang ada di benak gue saat itu, tiba-tiba muncul terlintas, gue pergi ke sana, gue duduk diam, gue lihatin tuh gunung," kata Denny.

"Akhirnya gue diam dan berusaha untuk berdoa, 'Tuhan tolong aku', dan Tuhan nggak menolong aku, jadi aku bingung, aku nggak tahu harus berbuat apa, tiba-tiba ada bisikan kecil, 'Naik aja, enak di atas situ, adem', gue jalan, gue naik jam 3 pagi," lanjut Denny.

Denny tak menyangka dirinya bisa sampai di gunung Kerinci. Bahkan Denny sempat menunjukkan foto saat dirinya ditemukan oleh pendaki lain dalam kondisi kurang baik.

Pengalaman itu yang ternyata membuat Denny sadar dan bersyukur dengan kehadiran Tuhan. Ia merasa bahwa Tuhan sangat besar dan dia hanya manusia hanya mahkluk kecil di dunia.

"Tapi akhirnya gue menemukan, kalau sesuatu yang datang tulus dari hati kita, Tuhan tahu isi hati kita, dan semua hal di dunia yang tidak lu suka, dan datang ke lu, itu adalah sebuah pengujian ketulusan, dan aku mengalami pengalaman yang belum pernah aku alami selama hidup," tutup Denny.