Jurnalis Asing Ungkap Pengalaman Mengerikan Terbang dengan Sriwijaya Air

Tim SAR masih menyisir perairan Laut Jawa yang bergejolak, memburu bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Pada tahap ini, para pejabat Indonesia masih belum mengetahui mengapa Boeing 737 tiba-tiba jatuh dari langit dalam beberapa menit setelah lepas landas.
Namun, seorang jurnalis asing Ivan Watson dari CNN menuliskan pengalaman tidak nyaman dan menegangkan saat menjadi penumpang Sriwijaya Air beberapa tahun lalu.
Pada artikel bertajuk Flying in Indonesia is a necessity to travel... but it can also be a terrifying experience, Watson membeberkan pengalaman mengerikan terbang bersama Sriwijaya Air pada 2019.
Suatu pagi di bulan Oktober 2019, tulis Watson, beberapa maskapai lain membatalkan keberangkatan dari Bandara Kalimarau, Kalimantan Timur, karena cuaca buruk.
Awalnya, dia dan rekan kerja mengira cukup beruntung ketika penerbangan Sriwijaya Air mereka tidak mengalami penundaan.
Kala itu, Watson menaiki penerbangan Sriwijaya Air rute dosmetik ke Balikpapan dengan waktu tempuh 55 menit.
Rasa lega Watson berubah menjadi ketegangan yang mengerikan. Pasalnya, pesawat Sriwijaya Air yang ditumpanginya mengalami benturan dan pergolakan tak lama setelah lepas landas.
"Ketegangan di kabin meningkat karena turbulensi semakin ganas. Kami terbang melalui awan badai gelap," tulis Watson.
Watson menuliskan bahwa pesawat Sriwijaya Air tersebut terlihat sudah tua dengan kain pelapis tipis dan meja baki plastik yang sudah retak.
"Mengingatkan saya pada pesawat tua Rusia pada 1990-an setelah runtuhnya Uni Soviet," imbuhnya.
Kondisi menegangkan dalam pesawat hanya berhenti sebentar ketika matahari terlihat menusuk melalui kaca jendela.
"Kemudian langit menjadi gelap lagi dan lemparan dan pemotongan pesawat menjadi lebih buruk. Saya melihat sekeliling dan melihat sebagian besar penumpang duduk dengan mata tertutup, diam-diam bergumam dalam doa," bebernya.
Para pramugari yang duduk di kursi kecil dengan badan terikat, kata Watson, juga tak henti-hentinya merapalkan doa.
"Tiba-tiba ada kilatan cahaya di luar pesawat dan ledakan telinga yang saya rasakan di kaki saya melalui lantai kabin," ungkapnya.
"Saat itu juga, saya takut mesin terbakar, saya ingat berpikir jadi begini hidup saya akan berakhir, perasaan menyesal langsung menyerang karena saya belum sempat melamar wanita yang sekarang menjadi istri saya," paparnya.
Watson mengatakan bahwa dalam retrospeksi meyakini bahwa ledakan yang dia dengar itu adalah sambaran petir langsung di dekat-dekat pesawat.
"Itu (sambaran petir) tidak pernah terkonfirmasi," sebutnya.
Mendekati waktu mendarat, pesawat menjadi stabil dan sampai dengan selamat sesuai jadwal di Balikpapan.
Namun, semua penumpang, termasuk rekan Watson dari CNN terlihat sangat terguncang dan syok.
Salah satu produser Indonesia Masrur Jamaluddin, kata Watson, memberitahunya bahwa saat penumpang turun, pria yang duduk di sebelahnya tidak bisa berdiri selama beberapa menit karena kakinya masih gemetaran.
(syf/syf)
Singgung Soal Kecelakaan Sriwijaya Air, Anisa Bahar Disebut Pansos
Senin, 11 Jan 2021 11:40 WIB
Cerita Penumpang Selamat Sriwijaya Air Batal Pergi karena Tes Antigen
Senin, 11 Jan 2021 08:15 WIB
Jadi Korban Sriwijaya Air SJ182, Ini Pesan Terakhir YouTuber Faisal Rahman
Minggu, 10 Jan 2021 19:00 WIB
KRI Temukan Serpihan Ban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Jatuh
Minggu, 10 Jan 2021 13:27 WIB
Viral Gambar Pesawat Jatuh, Madhiro Eiji Kaget Jadi Kenyataan
Rabu, 13 Jan 2021 22:43 WIB
Geger Penumpang Sriwijaya Air Diduga Pakai KTP Palsu, Ini Faktanya
Selasa, 12 Jan 2021 22:50 WIB
Pengakuan Pria Cium Christine Dacera VS Perilaku Tak Biasa Kapten Afwan
Selasa, 12 Jan 2021 07:14 WIBTERKAIT