Sebelum Terbang, Pilot Sriwijaya Air SJ182 Ucapkan Maaf ke Istri

Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada hari Sabtu (9/1) kemarin, menorehkan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pesawat tersebut diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu. Menteri perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa ada 50 penumpang dan 12 kru dalam pesawat tersebut.

Tentu hal ini membuat keluarga salah satu pilot pesawat tersebut, mengenang sosok Kapten Afwan yang baik dan dermawan.

"Kami dari pihak keluarga masih berharap semoga ada mukjizat dan kabar baik kepada kerabat kami. Ia orang baik, tak hanya buat keluarga tetapi juga lingkungan sekitar," ujar keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar dilansir detikcom, Minggu (10/1).

Ternyata, ada hal ganjil yang terjadi sebelum Kapten Afwan meninggalkan rumah. Keluarga mengatakan bahwa kepergian suaminya terlihat sangat tergesa-gesa.

"Semalam istrinya cerita bahwa ini adalah kali pertama dalam 15 tahun, suaminya pergi tergesa gesa dan tanpa disetrika bajunya," ujar Muhammad.

Bahkan, Kapten Afwan sampai melontarkan permintaan maaf kepada istri dan melakukan video call dengan anak-anaknya ketika sampai di Bandara.

"Ini hal yang tak lazim dilakukan oleh beliau. Biasanya setiap kali 'landing', Kapten Afwan selalu telpon istrinya tapi sampai waktu 'landing' ternyata tidak ada kabarnya hingga sekarang," terang Akbar.

Sampai saat ini, keluarga berharap mukzizat dan mendapatkan kabar baik atas keberadaan Kapten Afwan.

Seperti yang diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama setelah 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.