Cuma Dihuni 2 Orang, Kota Ini Tetap Patuh pada Protokol Kesehatan

Salah satu kota di Italia yang bernama Nortosce menjadi kota yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit.

Total penghuni di Nortosce hanyalah dua orang. Mereka adalah Giovanni Carilli dan Giampiero Nobili.

Carilli berprofesi sebagai petani sedangkan Nobili adalah pembuat perhiasan. Kota Nortosce ditinggal pergi penduduknya sejak tahun 90-an.

Hal itu karena para penduduk ingin mencari kehidupan dan pekerjaan yang lebih layak demi mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Meski hanya ditinggali oleh dua orang, Kota Nortosce amat mematuhi protokol kesehatan.

Hal itu terlihat ketika Carilli dan Nobili beraktivitas di luar rumah. Carilli yang sudah berusia 82 tahun tetap mengenakan masker saat merawat domba-dombanya hingga berkebun.

Begitu pun dengan Nobili yang tetap mengenakan masker saat melakukan pekerjaannya membuat perhiasan.

Kedua warga Nortosce itu sangat patuh melakukan protokol kesehatan. Saat bertemu, mereka bahkan menjaga jarak satu sama lain sejauh 1,5 meter.

Protokol kesehatan tetap dilakukan Carilli dan Nobili karena mereka tidak ingin membahayakan satu sama lain.

"Saya sangat takut dengan virus. Jika aku sakit, aku sendirian, siapa yang akan merawatku? Saya sudah tua tapi saya ingin tetap tinggal di sini menjaga domba, tanaman merambat, sarang lebih, dan kebun buah saya. Berburu jamur. Aku menikmati hidupku," kata Carilli seperti yang dikutip dari CNN.

"Memakai masker dan menjaga jarak bukan hanya untuk alasan kesehatan saja. Ini bukan soal baik atau buruk. Jika ada aturan yang harus dipatuhi untuk kebaikan dirimu sendiri dan orang lain, maka patuhilah. Ini soal prinsip," kata Nobili.

Jaga jarak memang menjadi salah satu cara efektif untuk memutus rantai penularan virus Covid-19.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menganjurkan agar setiap warga Indonesia selalu menerapkan gaya hidup 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

[Gambas:Video Insertlive]