Idap Epilepsi dari Kecil, Pangeran Inggris Diasingkan & Dihapus dari Sejarah
Kisah pilu Pangeran John dari Kerajaan Inggris masih menyisakan pertanyaan mendalam di publik. Hal ini lantaran sosok Pangeran John diasingkan keluarganya hingga meninggal dunia karena epilepsi.
Melansir dari Nine News Australia, pada usia 4 tahun, putra bungsu pasangan George V dan Ratu Mary yang lahir pada Juli 1905 didiagnosis mengidap epilepsi.
Saat usianya masih kecil, ia harus dikirim ke Sandringham House bersama pengasuhnya hingga di usia 13 tahun ia dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami kejang parah.
Mirisnya, kondisi John ini dirahasiakan dari publik selama bertahun-tahun. Kehidupan dan misteri kematiannya hingga kini masih disebut sebagai kisah 'Pangeran yang Hilang". Kondisi kesehatannya baru terungkap ke publik di tahun 1919.
Sebenarnya, sosok John yang seharusnya menjadi paman Ratu Elizabeth II ini digambarkan sebagai anak yang cerdas, ceria dan sehat sebelum didiagnosis epilepsi.
Ia bahkan dikenal sebagai anak yang jahil dan suka bergurau, seperti menyebut sosok sang ayah sebagai orang tua yang jelek.
Selama hidupnya, John dan saudara-saudaranya mendapat didikan keras dari Pangeran George V dan Ratu Mary. Mereka dipaksa untuk terus menetapkan standar dalam hal berpakaian dan perilaku sesuai aturan anggota keluarga kerajaan.
Dalam kisahnya, usai John dinyatakan meninggal dunia, namanya tak masuk dalam jajaran sejarah anggota kerajaan. Menurut penulis biografi kerajaan, Christopher Wilson, beberapa silsilah keluarga House of Windsor telah menghilangkan nama John sepenuhnya.
"Fakta bahwa mereka memiliki seseorang yang tidak pantas, mereka tidak akan menulis namanya di buku sejarah. Inilah yang terjadi pada Pangeran John, sesaat setelah dia meninggal, tidak ada lagi yang mendengar kisahnya," ujar Wilson.