Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

42 Tahun Bersama, Bagito Kenang Masa Lalu

Egy Atmaja | Insertlive
Senin, 12 Oct 2020 22:15 WIB
42 Tahun Bersama, Bagito Kenang Masa Lalu/Foto: Egy Atmaja
Jakarta, Insertlive -

Grup lawak ternama Bagito berhasil mempertahankan eksistensinya hingga kini. Grup yang terdiri dari Dedi Gumelar atau Miing, Didin Panasti, dan Unang itu masih dikenal banyak orang hingga kini.

Nama Bagito masih berjaya di tengah kehadiran pelawak-pelawak muda di dunia hiburan Tanah Air.

Di tahun 2020 ini, Bagito bahkan sudah menginjak 42 tahun berkarier. Dalam momen spesial ini, para personel Bagito pun berkumpul untuk membuat suatu perayaan.


"Memang kita udah kumpul lagi dan kebetulan kita lagi persiapan ulang tahun yang ke-42 tahun Bagito 28 Oktober nanti," kata Didin di Jakarta Selatan, Senin (13/10).

Selama 42 tahun berkarya, tentu Bagito telah mengalami berbagai pengalaman manis dan pahit dalam berkarier. Bagito pun kembali mengenang masa-masa lalunya.

"Perjalanan yang harus kita tempuh dengan jatuh-bangun ya, itu bukan suatu perjalan yang pendek tapi cukup panjang kita merangkak harus ngamen sana-sini," cerita Dedi Gumelar

"Momen perih ya dulu waktu ngamen kalo ngamen karena belum punya nama, belum ngomong, belum muncul udah disuruh turun sama penonton kalo sekarang netizen kalau dulu penonton panggung yang galak-galak," tambahnya.

Didin juga bercerita ketika ia dan dua rekannya harus menerima bayaran yang amat minim. Ia juga membandingkan perjuangan mereka dengan artis-artis baru sekarang yang bisa dengan mudah dikenal publik.

"Yang lebih perih lagi pas udah muncul tapi masih dibayar seikhlasnya. Kita sampe dikenal masyarakat butuh waktu 12 tahun beda dengan sekarang cukup dengan sosmed dalam hitungan hari udah bisa dikenal," kata Didin.

"Jadi tahapannya panjang dulu dibayar Rp10 ribu dengan nasi bungkus dan air tapi ya kita jalanin aja terus," tambahnya.

Sepanjang pengalaman berkariernya, Bagito pun memberikan pesan kepada artis-artis muda. Para pelawak senior itu berharap para pelaku seni bisa menghargai perjuangan yang sudah dilewati hingga kini.

"Yang paling penting, pelajaran yang paling mahal adalah tidak boleh berhenti berjuang dan satu tidak boleh menyesali apa yang sudah kita uruskan," tutup Bagito.



(agn/arm)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK