Marcelino Lefrandt Ungkap Kesulitan Ayah Bimbing Anak Belajar Daring
Pandemi Covid-19 memang membuat banyak aktivitas masyarakat jadi terganggu. Termasuk kegiatan belajar-mengajar yang terpaksa dilaksanakan di rumah masing-masing.
Tak sedikit orangtua yang mengeluh kesulitan dalam membimbing anak-anak belajar daring dari rumah. Salah satunya Marcelino Lefrandt yang berujar bahwa pola belajar-mengajar ini jadi tantangan baru baginya.
"Sekarang saya sebagai orangtua benar-benar memiliki tantangan baru khususnya dengan daring ini, belajar di rumah," ujar Marcelino saat ditemui di studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (24/9).
Marcelino juga mengungkapkan ada perbedaan pola belajar-mengajar dulu dan sekarang. Salah satu perbedaannya adalah peran orangtua yang kini lebih besar dibandingkan guru dalam mengajar anak.
"Kalau dulu kan porsinya 50 persen kita bagi-bagi, sebagian belajar di sekolah sama guru, kalau sekarang porsi kita jadi guru agak lebih ya, jadi guru hanya memberikan materi, sementara untuk fokus, kontrol mengerjakan PR, dan sebagainya ya otomatis dipegang orangtua," kata Marcelino.
Pria yang dikenal lewat peran sebagai ayah di sinetron Bidadari ini memang tak memungkiri soal kesulitan membimbing anak belajar di rumah. Ia pun tak mau memaksakan anak-anaknya untuk bisa mendapatkan nilai sempurna dengan pola belajar seperti ini.
"Jadi saya sendiri merasakan banget ya dan mengerti, di satu sisi tidak memaksakan dan lebih mengerti melihat situasinya, yang penting anak tetap mengerti, saya nggak mau push dia harus ranking, harus nilainya bagus, dan di satu sisi saya harus jaga kesehatan mereka juga. Saya cuman bisa berharap dari materi yang diberikan ada yang masuk, tapi juga anak tidak merasakan pressure," ujar Marcelino.
Kesulitan semakin membimbing anak-anak belajar di rumah semakin dirasakan Marcelino yang menjadi orangtua tungal. Namun Marcelino berusaha untuk melakukan yang terbaik agar anak-anak bisa belajar dengan maksimal.
"Jujur saya sebagai orangtua single parent lumayan berat ya, tapi saya menyikapinya itu bijaksana aja. Anak-anak tidak bisa menerima seratus persen pelajarannya itu saya mengerti, tapi at least ada yang masuk 20-30 persen, dan itu yang kita make sure, karena itu penting kan buat mereka," tutup Marcelino.