Klarifikasi Natya Shina soal Datangi Penghujat ke Sekolah

Selebgram dan YouTuber Natya Shina memberikan klarifikasi soal kedatangannya ke sebuah sekolah di Cilegon untuk menemui seorang siswi yang melakukan ujaran kebencian padanya.
Natya mengaku kedatangannya itu bukan untuk menuntut siswi tersebut melainkan untuk berdiskusi serta memberikan edukasi kepada siswi tersebut dan pihak sekolah tentang pentingnya pendidikan moral.
Oleh karena kejadian ini pun Natya mengaku pihak sekolah merasa berterima kasih karena diingatkan untuk memberikan pendidikan moral dan tidak berfokus pada pendidikan akademis saja.
"Pihak sekolah sangat berterima karena hal ini, karena kita ke sana mereka jadi tahu kalau tanggung jawab mereka untuk mendidik itu bisa dibilang belum sepenuhnya dilakukan karena mereka cuma fokus ke nilai, ke akademis, tapi kadang lupa sama pendidikan moral, pendidikan budi pekerti, salah satunya dalam bersosial media yang baik dan benar," kata Natya dalam video yang ia unggah di YouTube, Rabu (9/8).
Dalam video itu, Natya juga menampilkan proses diskusi dengan pihak sekolah dan orang tua siswi tersebut. Pihak sekolah pun mengaku kedatangan leader Pink Panda ini merupakan sebuah pembelajaran.
"Kalau misalkan tidak dibimbing sekali salah malah nanti bisa berbuat yang lebih fatal lagi, saya berterima kasih ini merupakan pembelajaran bagi sekolah juga," ungkap perwakilan sekolah.
Lebih lanjut, wanita berusia 30 tahun ini menjelaskan mengapa ia mendatangi siswi tersebut dibandingkan dengan orang yang melontarkan kata kebencian dan kasar.
Ia menyebutkan bahwa siswi ini merupakan orang yang menggagas dan memprovokasi untuk melakukan ujaran kebencian di Instagram. Natya pun menyebut hal itu termasuk dalam cyberbullying.
"Di thread itu ditemukanlah pertama kali dicetuskan oleh anak ini, dia ngomong seperti ini 'nggak ada yang mau nemenin gua komen kayak gini', lengkap dengan capturan Instagram aku lengkap dengan komenan dia jadi dia ngajak orang-orang buat komen juga di sana," sambung Natya.
"Bentuk cyberbullying itu nggak cuma melontarkan hate speech, tapi yang ditekankan sama ahli hukum yang ngerti, mengajak orang lain untuk melakukan tindakan yang sama dengan yang dia lakukan, menggiring opini dan menyediakan lahannya," pungkasnya.
TERKAIT