Perjalanan Kisah Cinta Nelayan Minang dengan Bule Cantik Prancis

Jodoh adalah misteri. Begitu juga dengan kisah Danil Gustian, pria asal Sumatera Barat yang menikah dengan wanita Prancis, Clementin Vincent. Danil yang seorang nelayan tak pernah berpikir akan memiliki pendamping hidup wanita asing. Namun, takdir berkata lain.
Danil dan Clem saling jatuh cinta dan menikah walau mereka berbeda negara dan budaya. Hal itu diungkapkan Clem saat diwawancara Wollipop.
Clem pun menceritakan kisah cintanya dengan Danil. Di tahun 2015, diungkapkan Clem, dirinya berwisata ke Sumatera Barat. Ia menikmati keindahan Padang, Sumatera Barat selama dua bulan.
Ia menjelajah pulau-pulau yang berada di Sumatera Barat. Namun, sebelum melanjutkan perjalanannya ke sebuah pulau lainnya, Clem lebih dahulu mampir ke daerah Bungus, Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat.
Kawasan tersebut adalah kampung halaman Danil. Ternyata, sosok Clem mampu menarik perhatian Danil. Hanya saja, pria berusia 25 tahun tersebut tak berani bertanya langsung ke Clem.
"Danil melihat saya dari kejauhan, dan bilang saya cantik. Dan dia ingin kenalan sama saya, tapi dia malu dan tidak berani bertanya langsung," kata Clem.
Meski demikian, bukan berarti Danil tak berusaha. Ia terus mencari tahu soal sosok Clem dari orang-orang sekitar Bungus.
"Dia bertanya kepada orang-orang di sekitar Bungus, apakah kalian tahu nama perempuan itu, atau punya Instagramnya?," cerita Clem mengenang perkenalannya dengan Danil.
Kerja keras Danil tak sia-sia. Ia menemukan Instagram Clem dan mencoba mengirimkan pesan ke bule cantik tersebut melalui direct message.
"Dia perkenalkan diri dan undang saya ke rumahnya. Waktu itu saya masih ragu karena belum pernah melihat wajahnya. Akunnya pribadi dan saya tak mau follow back dia," ujar Clem.
![]() |
Meski tak mendapat respons balik dari Clem, Daniel tak putus asa. Ia terus berusaha selama dua tahun melakukan pendekatan kepada wanita cantik tersebut. Danil terus mengirimkan pesan dan tak bosan menanyakan kabar Clem.
Clem tetap tak memberikan jawaban. Namun, Clem sempat menetap di Sumatera Barat. Di sinilah ia bertemu dengan Danil. Dan langsung jatuh cinta.
"Pada 2017, saya ketemu Danil di sebuah toko sayur di tepi pantai Bungus. Saya melihat dia dan saya langsung jatuh cinta, Danil pun begitu," katanya.
Sejak hari itu, mereka selalu menghabiskan waktu bersama dan tak pernah berpisah.
Di mata Clem yang berusia 21 tahun, Danil memiliki pesona yang luar biasa. Ia menilai Danil adalah sosok yang baik, tampan dan eksotis.
"Dia baik sekali, ramah dan romantis. Dia ajak saya main ke pantai, selalu perhatian dengan saya," ujarnya.
Clem juga jatuh cinta dengan gaya hidup sehat Danil. Pria tersebut tidak merokok. Danil sangat suka olahraga.
"Dia adalah orang yang paling tulus yang saya kenal," ujarnya memuji Danil.
Mereka pun resmi menjadi pasangan kekasih pada 13 April 2017. Kisah cinta mereka juga berjalan mulus tanpa hambatan walau banyak perbedaan di antara mereka.
"Alhamdulillah kami saling mengerti satu sama lain tentang adat, jadi kami tidak ada duka. Tentang kesukaan, itu lebih dari luar biasa. Kami bahagia dan saling mengerti," ujar Clem.
Setelah menjalin cinta selama dua tahun, pasangan ini melangsungkan pernikahan pada 6 Februari 2019 lalu. Mereka mantap menikah di usia muda.
"Ketika kita sudah menemukan jodoh kita, kita tidak memikirkan umur atau halangan lain. Kami cuma memikirkan ingin sah dan bisa bersama selalu," ungkap Clem.
Selain sebagai nelayan, Danil juga bekerja sebagai pemandu wisata. Sementara, Clem tercatat sebagai mahasiswa S1 jurusan Bahasa Indonesia di Universitas La Flash, kota La Rochelle, Prancis.
Clem mendapat kesempatan menjalani pertukaran pelajar selama enam bulan di Universitas Gajah Mada di Yogyakarta pada 2019 lalu.
Clem pun tak mempermasalahkan pekerjaan Danil sebagai pelayan dan pemandu wisata.
"Saya menerima suami saya apa adanya, yang penting dia cocok sama aku. Walaupun dia nelayan, pemandu wisata atau lain, saya tetap mencintainya," ujarnya. Setelah menikah, keduanya menetap di Prancis.
TERKAIT