Tega Banget, Pria Mualaf Palsu Bongkar Aib Ibu Kandung yang Dibuang Keluarga

YOA | Insertlive
Rabu, 08 Jul 2020 08:53 WIB
Pria Mualaf Palsu Tega Banget, Pria Mualaf Palsu Bongkar Aib Ibu Kandung yang Dibuang Keluarga
Jakarta, Insertlive -

Joko Subandi atau Ignatius Yohanes terbukti bukan seorang anak dari Kardinal. Pria yang menyatakan diri sebagai Ustaz Fauzan ini adalah mualaf palsu yang kedok penipuannya akhirnya terbongkar.

Usai kedoknya terbongkar, Joko kini malah membongkar aib sang ibu kandung yang telah dibuang oleh keluarga. Ia membongkar secara detail polemik yang ada di keluarganya.

"Saya kelahiran kudus 4 juli 77, aku baru tahu pas SMP kalau ibu yang selama ini mengasuh saya bukan ibu kandung saya, tapi bapak saya bapak kandung, saya taunya pas saya menjelang masuk SMA tahun 1995. Ketika saya tanya, saya kaget luar biasa, ternyata ibu saya dicampakan oleh ayah saya, ibu kandung saya itu seorang murtad, dari Islam dia murtad, dia tujuh bersaudara, gara-gara murtad itu ibu saya dimusuhi oleh keluarga, tidak diterima," ujarnya dalam tayangan YouTUbe Mualaf Centre Indonesia.

ADVERTISEMENT

Joko menyatakan tak terima ibu kandungnya dicampakkan. Setelah itu, fakta-fakta lainnya pun ia bongkar begitu saja.

"Tanpa sepengetahuan ayah saya mencoba cari tahu keberadaan ibu saya, karena dia nggak di Kudus, ketemu di Jakarta, dia sudah nikah lagi punya anak dua," beber Joko.

MUalaf Foto: YouTube

Selama ini ternyata Joko dibesarkan oleh neneknya. Dia merasa perlu ikut sang nenek dan berniat untuk membahagiakan ibunya yang telah dibuang dari keluarga.

"Ayah saya marah, karena pada saat itu saya sempat kabur ikut nenek di Kudus, ayah nggak terima, marah-marah ke keluraga nenek, karena (nenek) udah ajarin saya salat, aku dikasih tahu kamu tuh Islam ibumu Islam jangan ikut ayah," kata Joko.


Selain fakta tetang ibunya, Joko juga mengakui bahwa dirinya pernah terjerat kasus kriminal ketika masih berkuliah di Universitas Diponegoro.

Waktu itu dia diselamatkan oleh ayahnya. Karena merasa berdosa atas kasus itu, Joko memilih untuk aktif bersama ayahnya di Gereja Santa Maria Rosario, Semarang.

"Saya tuh sedih mengingat nasib orang tua saya masa lalu, ibu. Aku teringat memori masa lalu semua. Kenapa kku gak kuat cerita begini, aku butuh waktu, supaya nggak menimbulkan fitnah, bisa nggak saya minta waktu 2-3 hari, biar aku fit, biar aku siap ngadapin," katanya seraya menangis sambil menutup mata.

Kasus Joko Subandi si mualaf palsu sebenarnya adalah kasus lama. Namun, publik tetap ramai membicarakan karena berharap di masa mendatang tak akan ada lagi kejadian serupa seperti ini.

[Gambas:Video Insertlive]



(yoa/yoa)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER