Thanks Gofar, Kini Mereka Menggilai Didi Kempot Meski Telat

Jakarta, Insertlive - Didi Kempot digilai milenial dan gen-Z dua tahun belakangan ini. Meski, sebenarnya dia sudah menjadi legenda lama di ranah campursari.

Pilihan Redaksi Inikah Penyebab Meninggalnya Didi Kempot? Jantung Didi Kempot Sudah Berhenti Berdetak Sejak Tiba di RS Foto Penampakan Jenazah Didi Kempot

Dan kabar pagi ini sungguh membuat sobat ambyar benar-benar ambyar hatinya ditinggal sang idola di usia 53 tahun karena masalah jantung.

Saudara kandung mendiang Mamiek Prakoso ini sekarang punya tempat di hati kawula muda pencinta musik era kini.


Dan semuanya itu berkat Gofar Hilman. Penyiar yang kerap ditunggu acara Ngobamnya bikin Didi Kempot digilai anak-anak muda yang biasanya nongkrongin Synchronize Fest atau Java Jazz.

Dulu mereka-mereka itu mungkin gengsi dengerin campursari karena kuping terbiasa dikasih asupan proyek-proyek Baskara Putra Cs yang konon mewakili sekali gen-Z hari ini.

Gofar 'memperkenalkan' lagi Didi Kempot luar dalam dan pengaruhnya terhadap skena musik campursari yang besar di provinsi ini.

Didi Kempot yang bernama asli Dionisius Prasetyo sudah mengawali karier sejak 1984. Kesuksesannya baru ia rengkuh pada 1993 dengan banyaknya penggemar asli penikmat keroncong dan campursari.

Ia bergabung dalam Kelompok Pengamen Trotoar terbentuk yang berbasis di Palmerah, Jakbar. Ratusan judul lagu sudah dikeluarkan sang maestro campursari.

Lirik-lirik patah hati akhirnya bikin anak-anak muda tahu ada musisi yang asyik banget buat didengerin ketika putus cinta.

Ketimbang bersedih hati, lebih baik menghibur diri meski liriknya patah hati. Begitu kata Didi sang pelantun 'Cendol Dawet'.

Karena menurut The Godfather of Broken Heart, "kalau putus cinta sih dijogetin aja!"

(kmb/kmb)