3 Idol K-Pop yang Tumbuh dalam Kesengsaraan dan Penderitaan

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Minggu, 15 Mar 2020 19:24 WIB
Kesuksesan tiga bintang K-Pop ini berangkat dari masa lalu yang gelap dan linangan air mata. Foto: Istimewa
Jakarta, Insertlive -

Sulit membayangkan para bintang K-Pop yang selalu terlihat glamour, mewah, dan tanpa cela pernah mengalami kesulitan hidup.

Kenyataannya, tidak sedikit idol K-Pop yang sekarang berhasil meraih sukses dan mendunia tumbuh dengan masa kecil yang suram.

Kesulitan hidup itu bahkan pernah membuat mereka depresi.

ADVERTISEMENT

Namun, beruntung mereka bukan jiwa yang mudah patah semangat.

Sebab, pengalaman merasakan penderitaan hidup justru menjadi 'tamparan' yang mendorong mereka lebih giat meraih sukses.

Beruntung, mereka sekarang berhasil mewujudkan mimpi dan menikmati hasil kerja keras dengan nyaman. 

Simak tiga idol Hallyu yang tumbuh besar dalam kondisi yang serba sulit berikut ini: 

IKUTI QUIZ



Salah satu member Super Junior Leetuk pernah mengatakan bahwa dedikasi dan loyalitasnya pada karier berasal dari masa kecil yang malang sekaligus tragis.

Kedua orang tua Leetuk berjuang keras menghidupi keluarga. Mereka melampiaskan tekanan kehidupan dengan memukuli Leetuk dan saudara kandungnya.

Kala itu, Leetuk berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan menemukan kebahagiaan dan tidak akan mengulangi kesalahan orang tua.

Hal paling tragis terjadi saat Leetuk mengikuti wajib militer, ayahnya membunuh kakek dan nenek Leetuk. Kemudian, ayahnya bunuh diri.

Belakangan diketahui bahwa orang tua Leetuk bercerai semenjak tahun 1988. Lalu, sang ayah tinggal bersama orang tuanya yang menderita Alzheimer. Nenek Leetuk atau ibu dari ayah Leetuk juga mengidap kanker paru-paru.

Terus-menerus melihat penderitaan dan beban finansial yang tak kunjung membaik membuat ayah Leetuk hilang akal sehingga nekat membunuh kedua orang tua kandungnya tersebut. 

SM Entertainment agensi yang menaungi Super Junior dan seluruh member membantu Leetuk mempersiapkan pemakaman.

Selain itu, mereka juga menolong Leetuk melewati masa berat dalam kehidupannya.

Tragedi Leetuk ini menjadi kasus yang cukup besar dan memicu warga untuk menuntut pemerintah agar lebih perhatian serta melindungi populasi senior di Korea Selatan yang mayoritas menderita Alzheimer serta penyakit mematikan lainnya.


[Gambas:Video Insertlive]




IU menjalani masa kecil secara baik-baik saja sampai dengan orang tuanya tidak mampu lagi membayar utang.

Kondisi itu membuat hidup keluarganya menjadi semakin miskin.

Sementara orang tua IU bekerja lebih keras untuk membayar tagihan utang, IU dan kakak lelakinya pindah rumah untuk tinggal bersama sang nenek.

Awalnya, IU, kakak laki-laki, dan nenek tinggal di sebuah ruangan kecil yang banyak kecoak. Kemudian, mereka ditampung oleh seorang kerabat. Namun, IU justru malah sering mendapatkan hinaan dari keluarga kerabat tersebut.

Salah satu kerabat laki-laki di rumah tersebut acap kali pulang dalam kondisi mabuk, dia meneriaki IU dan kakaknya dengan kata-kata makian, salah satunya adalah IU tidak akan pernah menjadi orang sukses.

Kisah pilu yang dilontarkan IU pada sebuah sesi wawancara tersebut membuatnya terkenang masa kala dia pura-pura tidur saat sang kerabat meneriakan hinaan.

Masa susah dan penuh penderitaan, kata IU, membuatnya berlatih menyanyi lebih keras agar menjadi yang terbaiik.

Selain itu, IU juga sempat mengalami penipuan saat audisi.

Seorang yang mengaku bekerja di televisi menjanjikan waktu tayang pada IU asalkan mau membayar sejumlah uang. Lalu, dia segera menguras tabungan dan memberikannya pada orang yang ternyata agensi bodong.

Insiden itu sempat membuatnya putus asa. Pasalnya, uang yang dia berikan itu hasil dari menjual aksesoris dan ada juga yang berasal dari tabungan sang nenek.

Kemiskinan dan kelaparan sempat membuat SUGA BTS terpuruk dalam depresi yang nyaris mematikan asanya.

Berasal dari keluarga tidak mampu membuat SUGA atau Min Yoongi harus selalu memilih dalam menggunakan uang saku yang sangat sedikit dari orang tua.

Ketika remaja lainnya memiliki kemewahan untuk bisa bermain dan makan di kafe, SUGA harus memilih menggunakan uang saku apakah untuk makan siang atau membayar bus pulang ke rumah.

Dia menambahkan bahwa saat rasa lapar mendera dan tak bisa ditahan usai pulang sekolah, dia mau tidak mau harus beli makanan. Artinya, hari itu dia pulang ke rumah dengan berjalan kaki.

Seorang penggemar yang pernah mengunjungi sekolah dan rumah SUGA di Daegu, Korea Selatan, mengaku sangat terkejut betapa jauhnya jarak antara sekolah sang rapper BTS tersebut dengan rumahnya.

SUGA pernah mengatakan sangat bersyukur menemukan musik. Sebab, musik menjadi pelarian yang menenangkan hatinya dari kemiskinan keluarga.

Penderitaan pun tak kunjung surut saat SUGA lolos audisi Big Hit Entertainment untuk BTS.

Pasalnya, sewaktu menjalani kerja paruh waktu saat menjadi trainee Big Hit, SUGA menjadi korban tabrak lari yang menyebabkan salah satu bahunya cedera.

Naasnya, SUGA tidak melaporkan kecelakaan itu karena khawatir bahunya yang cedera dianggap tidak memenuhi syarat menjadi idol oleh Big Hit.

Alhasil, dia terus menahan rasa sakit selama latihan koreografi dance. Perlu diketahui, koreografi dance BTS merupakan salah satu yang tersulit dan berat di antara grup idol K-Pop lainnya.



[Gambas:Video Insertlive]




(syf/syf)
1 / 4
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER