Ditantang Ungkap Kebenaran & Dibayar Rp1 Miliar, Ini Jawaban Arya Claproth

Jakarta, Insertlive - Kepergian Zefania, putri Karen Pooroe dan Arya Claproth meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Namun, kepergian Zefania juga mengundang sejumlah spekulasi dan kecurigaan dari keluarga Karen. Karen dan keluarganya menilai ada kejanggalan dalam kematian putrinya yang dilaporkan jatuh dari lantai 6 apartemen yang ditempatinya.
Karen memutuskan untuk melakukan autopsi pada putrinya tersebut. Kasus ini pun menarik perhatian praktisi hukum Mario Lasut. Mario menantang Arya jika dapat mengungkap fakta hukum di balik tiga kasus yang dilaporkan Karen terhadapnya, ia akan memberikan uang Rp1 miliar.
"Apabila Arya bisa mengakui tiga peristiwa hukum yang sedang berlangsung saat ini, saya akan berikan uang Rp1 miliar. Sayembara ini berlaku mulai malam ini." ucap Mario Lasut, dalam sebuah pernyataan tertulis, Senin (24/2).
Kemudian, Arya secara tegas lewat unggahan di Instagramnya menerima tantangan yang diajukan pengacara tersebut. Ia juga menjelaskan beberapa persyaratan sebelum buka-bukaan soal kasus yang menyeret namanya tersebut.
Tiga kasus yang dilaporkan Karen terhadap Arya adalah soal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dugaan pengeroyokan yang dilakukan Arya, serta yang ketoga adalah terkait jatuhnya anak Karena dan Arya dari apartemen.
Arya yang ditemui usai menabur bunga di lokasi kematian putrinya mengaku tak terlalu peduli dengan sayembara Mario tersebut. "Saya nggak peduli soal nominal itu. Yang saya peduli, hanya peduli soal apa? Cuma satu yang saya peduli, saya peduli untuk mengungkap kebenaran," katanya menjelaskan.
Namun, ia pun tak mau sembarangan dalam membuka kebenaran tersebut. Ia tak mau melakukan dengan berbagai cara dan mengungkap semua bukti yang dimiliki dengan sembarang bicara. Karena hal itu dikhawatirkan takut justru merugikan dirinya dengan dilaporkan UU ITE. "Kalau dia bisa jamin saya telanjangin itu semua, saya beberkan. Satu dia pasti kalah, yang kedua pasti dia nggak berani. Saya nggak peduli soal nominal," katanya.
"Yang saya peduli adalah saya ditantang oleh orang yang katanya ada pelaku intelektual, siapa pelakunya? Seolah-olah anak ini mati didorong, dipukul, diarahkan ke situ. Makanya saya diam," tambah Arya. Ia menjelaskan bahwa dirinya selama ini diam karena masih dalam masa berkabung. Ia diam bukan karena takut.
Sementara itu, pihak Karen Pooroe mengungkapkan merasa terganggu dengan sayembara Mario. Mereka menganggap Mario hanya memanfaatkan musibah kematian anaknya sebagai panggung untuk naik daun.
Karen Pooroe sendiri menjelaskan Mario Lasut bukanlah kuasa hukumnya dan ia tidak ikut campur atas sayembara yang menjadi bahan pembicaraan saat ini.
(nap/fik)
Karen memutuskan untuk melakukan autopsi pada putrinya tersebut. Kasus ini pun menarik perhatian praktisi hukum Mario Lasut. Mario menantang Arya jika dapat mengungkap fakta hukum di balik tiga kasus yang dilaporkan Karen terhadapnya, ia akan memberikan uang Rp1 miliar.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Arya secara tegas lewat unggahan di Instagramnya menerima tantangan yang diajukan pengacara tersebut. Ia juga menjelaskan beberapa persyaratan sebelum buka-bukaan soal kasus yang menyeret namanya tersebut.
![]() |
Tiga kasus yang dilaporkan Karen terhadap Arya adalah soal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dugaan pengeroyokan yang dilakukan Arya, serta yang ketoga adalah terkait jatuhnya anak Karena dan Arya dari apartemen.
Arya yang ditemui usai menabur bunga di lokasi kematian putrinya mengaku tak terlalu peduli dengan sayembara Mario tersebut. "Saya nggak peduli soal nominal itu. Yang saya peduli, hanya peduli soal apa? Cuma satu yang saya peduli, saya peduli untuk mengungkap kebenaran," katanya menjelaskan.
Namun, ia pun tak mau sembarangan dalam membuka kebenaran tersebut. Ia tak mau melakukan dengan berbagai cara dan mengungkap semua bukti yang dimiliki dengan sembarang bicara. Karena hal itu dikhawatirkan takut justru merugikan dirinya dengan dilaporkan UU ITE. "Kalau dia bisa jamin saya telanjangin itu semua, saya beberkan. Satu dia pasti kalah, yang kedua pasti dia nggak berani. Saya nggak peduli soal nominal," katanya.
"Yang saya peduli adalah saya ditantang oleh orang yang katanya ada pelaku intelektual, siapa pelakunya? Seolah-olah anak ini mati didorong, dipukul, diarahkan ke situ. Makanya saya diam," tambah Arya. Ia menjelaskan bahwa dirinya selama ini diam karena masih dalam masa berkabung. Ia diam bukan karena takut.
Sementara itu, pihak Karen Pooroe mengungkapkan merasa terganggu dengan sayembara Mario. Mereka menganggap Mario hanya memanfaatkan musibah kematian anaknya sebagai panggung untuk naik daun.
Karen Pooroe sendiri menjelaskan Mario Lasut bukanlah kuasa hukumnya dan ia tidak ikut campur atas sayembara yang menjadi bahan pembicaraan saat ini.
(nap/fik)
- mario lasut
-
karen pooroe
Karen Pooroe
Selengkapnya - arya claproth
ARTIKEL TERKAIT

Dituduh Marshanda Bunuh Diri dan Konsumsi Obat, Karen Pooroe: Lucu Ya
Selasa, 23 Feb 2021 22:10 WIB
Tak Peduli Kesaksian Marshanda, Karen Pooroe Fokus ke Kasus Anak
Selasa, 23 Feb 2021 18:06 WIB
Respons Karen Pooroe usai Dituding Selingkuh oleh Marshanda
Rabu, 17 Feb 2021 22:40 WIB
Marshanda Jadi Saksi di Sidang KDRT Arya Claproth & Karen Pooroe
Selasa, 16 Feb 2021 21:58 WIB
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS
Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
TERKAIT
POPULER