Bahaya Tramadol & Riklona, Obat yang Dikonsumsi Lucinta Luna

YOA | Insertlive
Rabu, 12 Feb 2020 15:51 WIB
Bahaya obat tramadol dan riklona yang dikonsumsi Lucinta Luna. Lucinta Luna (Foto: Marianus Harmita)
Jakarta, Insertlive - Lucinta Luna terpaksa harus bermukim di balik jeruji besi karena terbukti positif menggunakan psikotropika. Alhasil, artis kontroversial itu resmi mengenakan baju tahanan hijau milik Polda Metro Jaya.

Saat proses penangkapannya di apartemen kawasan Thamrin City, Jakarta Pusat, pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti yang diduga sempat dibuang oleh Lucinta Luna.

"3 butir ekstasi yang ditemukan di tong sampah, mungkin dibuang oleh salah satu di antara mereka," ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru.

ADVERTISEMENT

Kenali Tramadol & Riklona, Obat yang Dikonsumsi Lucinta LunaFoto: Rifkianto Nugroho

"Kemudian ada lagi 5 butir pil riklona dan 7 butir tramadol," sambung Kombes Audie.

Diketahui bahwa dua obat penenang mengandung benzo yang termasuk ke dalam kategori psikotropika adalah riklona dan tramadol. Bahkan, harga Satu butir tramadol dengan resep dokter hanya dijual Rp5000-an saja.

Oleh karena itu, InsertLive sajikan penjelasan sekaligus bahaya dari tramadol dan riklona.

1. Tramadol

Obat tramadol adalah obat digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sedang hingga cukup parah. Obat tramadol adalah obat yang mirip dengan analgesik narkotika. Tramadol bekerja di otak untuk mengubah bagaimana tubuh Anda merasakan dan merespon rasa sakit.

Tramadol bisa menyebabkan risiko sindrom serotonin, berkurangnya rasa awas, dan kecanduan. Efek samping lainnya adalah sembelit, gatal, dan mual. Dosis bisa diubah jika diresepkan kepada penderita masalah ginjal atau hati. Obat ini tidak disarankan untuk pasien yang memiliki risiko bunuh diri.


Kematian akibat overdosis tramadol banyak dilaporkan di Irlandia Utara, mayoritas karena melibatkan obat lain, termasuk juga alkohol. Overdosis tramadol bisa terlihat dari depresi, kecanduan, dan kejang. Naloxone hanya membalikkan efek racun dari tramadol sebagian, dan bisa jadi malah meningkatkan risiko kejang.

Tramadol merupakan obat keras yang dilarang dijual tanpa resep dokter karena berbahaya bagi kesehatan. Polisi telah kerap menangkap para penjual obat keras tersebut.

2. Riklona

Riklona adalah obat dengan kandungan bahan aktif Clonazepam. Berdasarkan bahan aktifnya, obat ini masuk ke dalam golongan obat antikonvulsan. Obat Riklona digunakan untuk mencegah atau mengontrol kejang juga epilepsi.

Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan kembali aliran listrik di otak, karena ketidakseimbangan aliran listrik tersebut adalah penyebab dari kejang. Obat ini diberikan agar kejang dapat lebih dikendalikan. Penggunaan lain obat ini adalah untuk mengatasi serangan panik.

Para ilmuwan percaya bahwa aktivitas yang berlebihan dari saraf mungkin menjadi penyebab kecemasan dan gangguan psikologis lain. Benzodiazepine mengurangi aktivitas saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

Semua benzodiazepine dapat menyebabkan ketergantungan fisik. Penghentian obat ini secara tiba-tiba, setelah penggunaan rutin berbulan-bulan, akan menimbulkan efek-efek, seperti depresi, merasa tidak percaya diri, kacau, dan insomnia.

Efek lainnya adalah kejang, tremor, kram otot, muntah, dan berkeringat. Untuk menghindari hal ini, dosis benzodiazepine harus dikurangi secara perlahan. Penggunaan obat ini pada anak balita tentu sangat tidak dianjurkan karena sangat berbahaya.

Obat-obatan yang mengandung benzodiazepine adalah obat yang sebaiknya digunakan dengan pengawasan dari dokter. Sangat disayangkan, ternyata obat ini dijual bebas.

(yoa/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER