Laporan Dugaan Pembunuhan Berencana Lina Jubaedah Tidak Terbukti

Insertlive | Insertlive
Jumat, 31 Jan 2020 16:51 WIB
Hasil autopsi kepolisian menjelaskan jika kematian Lina Jubaedah bukan karena pembunuhan melainkan karena penyakit yang diderita. Konperensi pers hasil autopsi Lina Jubaedah (Foto: Insertlive)
Jakarta, Insertlive - Polda Jawa Barat akhirnya merilis hasil autopsi almarhumah Lina Jubaedah. Dari hasil autopsi tersebut tidak ditemukan adanya bukti kekerasan atau pembunuhan dalam kematian Lina. 

Selain itu polisi juga tidak menemukan kandungan zat beracun di tubuh Lina. Namun ada sejumlah penyakit yang akhirnya terdeteksi dari hasil autopsi tersebut.

"Sebagai kesimpulan setelah dilakukan pemeriksaan autopsi dan laboratorium forensik dapat dijelaskan bahwa kematian saudari Lina Jubaedah bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh saudari Lina Jubaedah,. Akan tetapi akibat penyakit adanya gambaran penyakit hipertensi yang kronik kemudian adanya tukak atau luka pada selaput lendir lambung, adanya batu empedu dalam saluran empedu kemudian adanya pembesaran pada organ jantung," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Saptono Erlangga, Jumat (31/1).

Perilisan hasil autopsi Lina JubaedahPerilisan hasil autopsi Lina Jubaedah/ Foto: Insertlive

Proses autopsi ini sendiri dilakukan atas dasar laporan anak Lina, Rizky Febian. Laporan tersebut merujuk kepada dugaan pembunuhan dan pembunuhan berencana terkait kematian Lina.

Namun hasil autopsi tidak menemukan kejanggalan yang mengarah terhadap tindak kekerasan atau pembunuhan. Sehingga kepolisian dapat menegaskan jika laporan yang dibuat Rizky tidak terbukti. 

[Gambas:Instagram]


"Dari hasil penyidikan, penyelidikan dan alat bukti yang didapat terharap laporan polisi pada 6 Januari 2020 atas pelapor Rizky Febian terhadap dugaan tindak pidana pembunuhan dan atau pembunuhan berencana sesuai Pasal 338 soal pembunuhan dan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana tidak terbukti karena peristiwa itu bukan tindak pidana," ujar Erlangga.

[Gambas:Video Insertlive]

ADVERTISEMENT

(ikh/fik)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER