Cerita Yuni Shara Dirikan Sekolah Murah, Bayaran Cuma Rp3.500

Jakarta, Insertlive - Yuni Shara mendirikan sekolah murah untuk anak-anak yang tidak mampu. Sekolah itu sudah berdiri selama 7 tahun di daerah Batu, Jawa Timur.

Yuni sendiri bahkan tak menyangka akan terjun ke dunia pendidikan. Ceritanya sekolah itu berdiri ketika Yuni mengajak anak-anaknya pulang ke kampung halaman.

Pilihan Redaksi Pesan Menyentuh Yuni Shara untuk Menteri Baru dan Eks Menteri Peringati Sumpah Pemuda, Yuni Shara Unggah Kembali Lagu 'Pemuda' Pengakuan Yuni Shara Pernah Pacaran Diam-diam

"One day aku pamitan sama anaknya guruku, dia lagi ngajar dan atap sekolahnya itu wes ambruk, dia bilang 'ini udah mau aku tutup', terus aku bilang jangan, aku yang handle aja," kata Yuni dalam saluran YouTube miliki Ussy Sulistiawaty, Jumat (15/11).

Yuni Shara dirikan sekolah murah di Batu, Jawa Timur./ Foto: Youtube/ussyandhikaofficial

Wanita berusia 47 tahun itu kemudian mencari sebuah kontrakan dan berdirilah sekolah tersebut. Bahkan sekarang sekolah milik Yuni ini juga sudah mendapatkan akreditasi A.


"Jadi anak muridku sudah 100 lebih, dengan bayaran Rp3.500, non-profit, di situ ada playgroup, Taman Kanak-kanak (TK), dan tempat penitipan anak, gurunya ada 14 orang, semua sarjana Paud," kata Yuni.

Sekolah ini memang didirikan Yuni dengan serius. Bahkan ia juga rela mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membeli tanah demi memperluas gedung sekolah.

"Itu memang sekolah serius, dari awal memang sudah serius karena memang difasilitasi, kemarin aku belum mampu beli tanah, karena harga tanah di Batu itu makin mahal banget. Nah, Alhamdulillah tahun ini sudah bisa beli dan mulai membangun," ujar Yuni.

Ada banyak kegiatan yang dilakukan para murid di sekolah milik Yuni. Di antaranya ada kegiatan drumband, upacara bendera, kemudian parenting, dan masih banyak lagi hal yang menumbuhkan kreativitas anak-anak.

Yuni Shara peduli dengan dunia pendidikan dan nasib anak-anak jalanan./ Foto: Youtube/ussyandhikaofficial

"Kegiatan di sekolahku itu keren, anak kecil main drumband, drumband diam aja susah, ini anak kecil masih TK main drumband sambil jalan, harus baris dan atur posisi, dengan berirama jalan, itu susah, terus kalau upacara bendera kita pakai paskibraka untuk latih anak-anak, terus pas Hari Kartini kita ada parenting," kata Yuni.

Awalnya, Yuni memang memperuntukkan sekolah tersebut untuk anak-anak tidak mampu. Namun, kini murid di sekolah Yuni datang dari berbagai kalangan.

"Kalau nanti sekolah bertambah besar dan bisa menampung lebih banyak, aku akan jemput bola. Anak-anak yang tidak mampu harus bisa sekolah di situ, dan harus nasionalis, pancasilais, artinya semua agama bisa sekolah di situ, semuanya harus bisa belajar," ujar Yuni.

Selain itu, Yuni juga mengaku ikut memperhatikan nasib anak-anak jalanan. Yuni kerap memberikan kegiatan yang positif dan produktif untuk membantu anak-anak jalanan agar bisa hidup dengan layak.

"Kalau saatnya piala dunia, itu mereka akan dikirimkan untuk ikut Street Child World Cup, jadi piala dunia khusus untuk anak-anak jalanan, yang pertama kali itu di Brazil dan kedua di Moscow kemarin. Alhamdulillah yang pertama jadi tim terbaik sedunia, dan yang kedua jadi kiper terbaik sedunia," ungkap Yuni.

(ikh/fik)