Tolak Penghargaan Kebudayaan, Eka Kurniawan Angkat Bicara
Kamis, 10 Oct 2019 17:01 WIB
Eka Kurniawan/Foto: twitter.com/@ekakurniawan
Ia bercerita melalui sebuah tulisan panjang pada unggahan Facebook tersebut dengan memaparkan kisah awalnya saat ia dihubungi oleh salah satu staf Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan menginformasikan bahwa ia menjadi salah satu calon penerima Anugerah Kebudayaan dan Mestro Seni Tradisi 2019.
"Ketika sekitar dua bulan lalu saya dihubungi oleh staf Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan informasi bahwa saya calon penerima Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019, untuk kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru, yang rencananya diberikan besok, 10 Oktober 2019, pertanyaan saya adalah, 'Pemerintah bakal kasih apa?'," tulisnya.
"Dia bilang, antara lain, pin dan uang 50 juta rupiah, dipotong pajak. Reaksi saya secara otomatis adalah, "Kok, jauh banget dengan atlet yang memperoleh medali emas di Asian Games 2018 kemarin?" Sebagai informasi, peraih emas memperoleh 1,5 miliar rupiah. Peraih perunggu memperoleh 250 juta. Pertanyaan saya mungkin terdengar iseng, tapi jelas ada latar belakangnya," tambahnya lebih lanjut.
Eka menelisik kebelakang persoalan masalah yang timbul akhir-akhir ini terutama terkait industri perbukuan, pembredelan beberapa buku yang dianggap berbahaya bagi pemerintah.
"Beberapa waktu lalu kita tahu, beberapa toko buku kecil digeruduk dan buku-buku dirampas oleh aparat. Kita tahu, itu kasus yang sering terjadi, dan besar kemungkinan akan terjadi lagi di masa depan. Bukannya memberi perlindungan kepada perbukuan dan iklim intelektual secara luas, yang ada justru Negara dan aparatnya menjadi ancaman terbesar.," paparnya.
Setelah menelisik kebelakang soal peran pemerintah terhadap masalah kebudayaan dan industri perbukuan,Eka akhirnya menutuskan untuk menolak penghargaan tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa ia tak akan hadir di malam penganugerahan Anugerah Kebudayaan 2019 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang seharusnya hari ini, Kamis (10/10) pada acara Pekan Kebudayaan Nasional.
VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
RA Kartini Award 2025
Dewi Aryani Suzana Jadi Visionary Leader, Bawa Inovasi Keselamatan Publik
DETIKNETWORK