Cerita Mandala Shoji yang Satu Sel dengan Psikopat dan Pembunuh

Jakarta, Insertlive - Usai menghirup udara bebas, Mandala Shoji memberikan kisahnya kepada publik tentang keluh kesahnya selama mendekam di dalam penjara.
Sempat dikabarkan masuk ke dalam sel tikus. Mandala membantahnya dengan mengatakan jika di dalam sel tersebut memang hanya berisi 15 orang.
Mandala sendiri berada di dalam satu sel dengan seorang seorang psikopat hingga pembunuh.
"Sebenarnya bukan sel tikus ya jadi saya masuk sel itu isinya 15 orang dan di situ isinya begal ada, psikopat ada, narkoba ada, bunuh orang ada," ucap Mandala Shoji.
Mandala juga menceritakan tentang betapa kelamnya kehidupan di dalam penjara. Bahkan baku hantam sudah bukan lagi menjadi hal yang asing di dalam sel.
"Jadi di penjara itu punya kebiasaan, orang yang melakukan kejahatan misalnya pelecehan seksual itu dihajar maanya jangan coba-coba melakukan kejahatan," cerita Mandala.
"Tapi kalo kasus kayak saya ini alhamdulillah nggak, jadi saya masuk di sana dikasih tempat," sambungnya.
Mandala Shoji keluar dari tahanan usai menjalani hukuman selama enam bulan di Lapas Salemba, Jakarta Pusat. Ia dinyatakan bersalah dalam kasus pelanggaran pemilu.
(agn/agn)
![]() |
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya bukan sel tikus ya jadi saya masuk sel itu isinya 15 orang dan di situ isinya begal ada, psikopat ada, narkoba ada, bunuh orang ada," ucap Mandala Shoji.
Mandala juga menceritakan tentang betapa kelamnya kehidupan di dalam penjara. Bahkan baku hantam sudah bukan lagi menjadi hal yang asing di dalam sel.
"Jadi di penjara itu punya kebiasaan, orang yang melakukan kejahatan misalnya pelecehan seksual itu dihajar maanya jangan coba-coba melakukan kejahatan," cerita Mandala.
"Tapi kalo kasus kayak saya ini alhamdulillah nggak, jadi saya masuk di sana dikasih tempat," sambungnya.
Mandala Shoji keluar dari tahanan usai menjalani hukuman selama enam bulan di Lapas Salemba, Jakarta Pusat. Ia dinyatakan bersalah dalam kasus pelanggaran pemilu.
(agn/agn)
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS
Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
TERKAIT
POPULER