Misi Cinta Laura Resmi sebagai Duta Anti Kekerasan Perempuan dan Anak

Jakarta, Insertlive - Cinta Laura Kiehl resmi didapuk menjadi Duta Anti Kekerasan Perempuan dan Anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia hari ini, Senin, (29/7).

Dara cantik berusia 25 tahun ini menuturkan misi-misi apa saja yang akan dia lakukan sebagai duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.

Pilihan Redaksi Lirik Lagu Vida - Cinta Laura Foto Terbaru Cinta Laura Disebut Mirip Ariana Grande Heboh Isu Pamit dari Media Sosial, Begini Penjelasan Cinta Laura

"Kita mulai bicara soal program-program yang bisa kita lakuin sama-sama, supaya generasi muda Indonesia dan masyarakat Indonesia lebih aware lagi dengan gimana mereka bisa melindungi diri mereka sendiri dan juga wanita-wanita dan anak-anak Indonesia," ujar CInta.


Pelantun lagu Vida itu mengaku wanita di Indonesia banyak mengalami kekerasan dan tidak tahu bagaimana cara melaporkan tindakan tersebut, meskipun sudah banyak program yang berfokus pada perlindungan wanita serta anak.

"Banyak korban kekerasan kurang tahu bagaimana mereka bisa melaporkan kekerasan itu atau gimana mereka bisa ngelanjutin hidup mereka kembali," tambahnya.

Oleh karena itu, Cinta dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Yohana Yembise, fokus untuk melakukan seminar-seminar di kota-kota terpencil di Indonesia.

"Aku dan Ibu Yohana, akan mencari schedule yang tepat supaya aku ke depannya bisa ke kota-kota terpencil di Indonesia, melakukan seminar dan event di mana wanita dan anak Indonesia bisa hadir dan mereka bisa belajar lebih banyak lagi tentang program dan undang-undang yang udah ada di Indonesia untuk melindungi diri mereka sendiri," urainya. 

Menurut Cinta, wanita adalah sosok yang berperan penting dalam membangun masa depan sebuah bangsa. Alasan itulah yang mendorong Cinta ingin melindungi wanita dan anak Indonesia.

"Without women there is no such thing as a future generation, kalau tidak ada wanita tidak ada anak-anak tidak ada generasi baru dan tidak ada masa depan," pungkasnya. 

(arm/syf)