Curahan Hati Korban Penipuan Pablo Benua

Jakarta, Insertlive - Menjadi salah satu dari segelintir korban penipuan investasi bodong milik Pablo Benua, Petrus Ola Tupeng sangat kecewa. Terlebih ketika Pablo Benua tidak kunjung memperlihatkan itikad baik untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah yang membuatnya mengalami kerugian sekitar Rp500 juta. 

Pilihan Redaksi Mengejutkan, Pablo Benua Pernah Hamili Wanita Thailand Ditipu Rp600 Juta, Arie Untung Tunggu Itikad Baik Pelaku

Saat melihat wajah Pablo berseliweran televisi dalam kasus 'ikan asin', Ola Tupeng berharap suami Rey Utami itu memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang ratusan juta karena kasus investasi bodong tersebut.

"Setiap saya lihat di TV, saya berdoa saja semoga dia dapat mempertanggung jawabkan apa yang ia lakukan. Saya berdoa, dan berharap semua aset dia dijual di cabang di balikin lagi ke kita," ujarnya saat ditemui di Studio TransTV, Rabu (17/7).

Petrus Ola Tupeng/ Foto: Laylia Farida

Ola juga menambahkan bahwa ia berharap Pablo mengembalikan uangnya terlebih ia memiliki tanggung jawab kepada Pak Alex sebagai rekan kerja.

"Pengennya di balikin uang, apalagi saya membawa pengusaha lokal sebagai rekan kerja, Pak Alex. Uang segitu kan banyak," ungkapnya.

Seperti diketahui, Pablo Benua sempat memiliki perusahaan dengan nama PT.Inti Benua. Perusahaan ini bergerak dalam sistem hak guna kendaraan. Ola Tupeng yang berkenalan dengan Pablo melalui temannya, di tahun 2016 tertarik untuk ikut investasi. Ia membuka cabang di Kupang, Nusa Tenggara Timur dengan mengumpulkan pengusaha lokal. Ia dan rekannya Alex membuka cabang di Kupang pada Oktober 2016 lalu.

"Ini sistem yang menarik sebenarnya. Namanya hak guna pakai kendaraan. Mobil itu bisa dipakai selama 3 tahun, hanya membayar 54 persen dari OTR perusahaan. Setelahnya cuma bayar angsuran 10 persen. 3 tahun kemudian bisa ganti mobil lagi atau balikin mobil lagi, plus 54 persen itu utuh balik," kata Opa Tupeng menjelaskan. 

Sayangnya, bisnis hanya berjalan 3 bulan. Desember 2016, usahanya di Kupang harus ditutup setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan dan merilis, perusahaan Pablo Benua, PT Inti Benua itu masuk daftar perusahaan investasi bodong. Di Kupang gempar. Opa sendiri memilih ke Jakarta untuk mencari informasi. 

"Ternyata setelah di OJK ini benar investasi bodong. Kita coba menelusuri lagi ke belakang, SIUP-nya, aktenya ternyata semua palsu. Aktenya tidak terdaftar di  notaris, NPWP juga tak terdaftar. Semuanya itu palsu," ujarnya. 

Dalam kasus ini, ia juga mengalami kerugian yang tak sedikit karena investasi tersebut. "Buka cabang di Kupang, dengan jumlah karyawan, sewa gedung, bayar hak lisensi dan juga saya juga pesan mobil satu, kerugian saya Rp500 juta," katanya. Kemudian, Opa menulis surat untuk meminta pertanggung jawaban Pablo. "Saya meminta biaya apapun yang saya keluarkan diganti," katanya. Usai itu, Pablo mengirim pengacaranya ke Semarang untuk bertemu Opa. Saat itu, Pablo berjanji akan membayar Rp400 juta. "Tetapi, ketika saya diundang ke Jakarta, selalu saja menghindar. Saya janjian ketemu tidak bisa. Saya pulang dengan tangan kosong,' ujarnya. 

Pihak Opa Tuleng menjelaskan ketika melakukan pelaporan ke Bareskrim, Pablo Benua ganti pengacara lagi. Pablo ganti pengacara hingga tiga kali. Ia pun terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait perkembangan kasus ini. 

(dis/dis)