Viral Janda Jual Ginjal di Bundaran HI, Begini Nasibnya Sekarang

YOA | Insertlive
Selasa, 21 May 2019 12:37 WIB
Nasib penjual ginjal Ida Faridha akhirnya mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Ida Faridha (Tengah)/Foto: Maya Peksos Supervisor Kemensos
Jakarta, Insertlive - Kisah perempuan paruh baya, Ida Faridha menjadi sorotan publik Tanah Air beberapa waktu lalu. Ibu Ida berdiri di Bundaran HI, Jakarta, yang mengarah ke jalan raya dengan membawa sebuah kertas yang bertuliskan "Dijual Ginjal Saya Demi Sesuap Nasi".

Janda asal Karawang itu berharap masyarakat merasa iba kepadanya. Ibu Ida merasa sangat frustasi karena bayak terlilit utang dari bank keliling dengan bunga yang sangat besar. Ia ingin ada seseorang yang membantunya dan mewujudkan keinginannya kembali berjualan soto untuk menghidupi keluarganya.


"Kondisi perekonomian bu Ida Faridha sangat memprihatinkan karena untuk saat ini sudah habis modal dan tidak bisa berjualan soto lagi,karena terlilit utang Bank Emok dan Bank keliling. Disamping itu ia juga mempunyai anak tamatan SMK namun masih menganggur. Tentu ini harus kita pikirkan jalan keluarnya," ujar Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.

ADVERTISEMENT

Viral Janda Jual Gijal di Bundaran HI, Begini Nasibnya SekarangFoto: Maya Peksos Supervisor Kemensos
Ida Faridha (Kedua dari kiri)

Atas insiden tersebut, Presiden Jokowi langsung memerintahkan jajarannya untuk bergegas menangani hal tersebut. Akhirnya harapan Ibu Ida untuk mendapat bantuan ia dapatkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Menteri Sosial juga telah menelusuri kediaman Ibu Ida melalui Pekerja Sosial untuk segera menurunkan bantuan.

Ibu Ida nantinya akan menerima sejumlah uang dan bantuan pangan non tunai (BPNT). "Dalam kasus ibu Ida, nanti yang bersangkutan akan diberikan edukasi bagaimana mengelola modal dan keuangan supaya tidak terlilit utang lagi," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat.

[Gambas:Video Insertlive]

(yoa/fik)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER