Hotman Paris Beber Ada Kejanggalan di Kasus Taruna ATKP

Muhamad Hazmi | Insertlive
Minggu, 10 Feb 2019 12:49 WIB
Terkait kasus taruna ATKP Makassar, Hotman Paris mengatakan bahwa akan memperjuangkan hal tersebut karena terjadi kejanggalan. Hotman Paris/Foto: Muhammad Hazmi
Jakarta, Insertlive - Berita Duka datang dari Taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala (19), yang harus mengembuskan napas terakhirnya akibat dianiaya seniornya. Terkait hal tersebut, Hotman Paris mengatakan bahwa akan memperjuangkan hal tersebut karena terjadi kejanggalan.


Ditemui di Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (10/2), pengacara kondang itu mengaku bahwa ia diminta oleh dua paman korban karena menemukan kejanggalan. "Tadi ada dua paman dari almarhum, kampus ATKP di Makassar, dua pamannya mengadu minta bantuan hukum, karena diberitahu pengasuh sekolah tersebut korban meninggal karena terpeleset di kamar mandi, ternyata kebetulan ketahuan bahwa dianiaya oleh seniornya. Jadi Menteri Perhubungan dan Kapolda Sulawesi Selatan harus segera memeriksa pengasuh dan Wadirnya itu." ungkap Hotman.

Hotman ParisFoto: Muhammad Hazmi
Hotman Paris

Hotman juga mempertanyakan mengapa hanya terdapat satu tersangka. "Dan seluruh tubuhnya itu di mana-mana luka-luka, sehingga diduga bukan hanya satu, kenapa hanya satu tersangkanya? Itu yang menjadi keseriusan penyidik. Harus segera." tegasnya.

ADVERTISEMENT

Terkait hal tersebut, Hotman juga menganggap sang Pengawas harus mendapatkan sangsi karena memberi berita palsu. "Pertama harus kena sangsi administratif, udah pasti, sebagai pengurus sekolah dia mencoba mengatakan hal yang tidak benar kepada orang tua almarhum, mengatakan bahwa meninggal kerana jatuh di kamar, dan Wadirnya juga." sambungnya

Hotman juga mengatakan bahwa sampai saat ini pihak korban ingin semua pelakunya tertangkap dan dilakukannya penyidikan mendalam lagi. "Kata pamannya itu, itu digebukin ramai-ramai. Pihak korban ingin semua pelakunya ditangkap karena melihat luka tubuhnya itu kelihatan, dan dia dianiaya di kamar yang jumlahnya ada sepuluh orang. Jika benar-benar dilakukan teknik penyidikan yang bagus, pasti akan ketangkap itu. tutup Hotman.

Diketahui, penganiayaan yang menewaskan Aldama Putra Pongkala terjadi pada Minggu (3/2) malam. Peristiwa bermula saat seniornya mendapati Aldama mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm. Melihat hal itu, tersangka meminta adik kelasnya itu datang ke kamarnya.
[Gambas:Video Insertlive] (doa/doa)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER