Perang Dingin Inul Daratista dan Rhoma Irama Kembali Berkibar

Regina Novanda | Insertlive
Jumat, 28 Sep 2018 13:53 WIB
Perang dingin antara Inul Daratista dan Rhoma Irama kembali berkibar setelah 15 tahun berlalu. Inul Daratista/Foto: (ismail/detikhot)
Jakarta, Insertlive - Sudah lebih dari satu dekade, Inul Daratista dan Rhoma Irama dikabarkan memiliki hubungan yang kurang baik. Bahkan perang dingin di antara dua pedangdut lintas generasi ini ramai menjadi perbincangan publik. Baru-baru ini, Inul menuliskan kalimat sindiran yang disebut-sebut untuk Rhoma Irama.

"Kebencian yang mendarah daging akan membuatmu sakit sampe ajal menjemputmu. Dan aku ikhlaskan semuanya meski berat bermain dengan ikhlas. Wahai sosok yang mengAKUkan diri sang Penguasa," tulis Inul yang juga menyebut sosok naif untuk orang disindirnya di Instagram, Kamis (27/9). 

Sindiran Inul DaratistaFoto: Instagram/lambe_turah
Sindiran Inul Daratista


ADVERTISEMENT

Pemilik Goyang Ngebor ini mengaku sudah lelah dengan tuduhan yang dialamatkan dari sosok yang disindirnya. Inul pun memilih untuk diam, meski rasa sakit menyelinap di dada. "Kau boleh berjaya hingga kini. Tapi sejumput sakitku akan membawamu dalam rejam kubur yang menyiksamu. Dulu hingga kini kumaafkan segalanya. Tanpa dosa yang kuperbuat untuk pribadimu. Tanpa sebab kau vonis diriku merusak citra nada. Kau tuduh aku penghacur notasi. Dan aku tetap diam," sambungnya.

Sebagai manusia, Inul mencoba ikhlas atas apa yang terjadi kepadanya. Bahkan hingga akhir hayatnya, ibu satu anak ini mencoba untuk memaafkan sosok tersebut.

Rhoma IramaFoto: detikHOT
Rhoma Irama


"Cukup terhitung 15 tahun lamanya kini memendam sakit karena kau buat aku menangis. Aku tak pernah dendam dan sakit hati. Tapi kenapa kau begitu padaku. Sampai akhir hayat, aku belajar ikhlas dengan orang besar semacam dirimu. Dengan melodi meski berjauhan," tutur Inul.  

Dugaan semakin kuat tentang sosok yang disindir Inul Daratista adalah Rhoma Irama adalah ketika Debby Rhoma ikut berkomentar. Anak Rhoma itu meminta Inul agar jujur pada publik dan tidak terbuai pada popularitas semata. Ia pun meluruskan kejadian yang sebenarnya terjadi 15 tahun lalu.   


(ren/ren)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER