Ini Penyebab Banjir Abadi di 'Desa Mati' Depok Menurut PUPR

Insertlive | Insertlive
Kamis, 16 May 2024 13:30 WIB
Permukiman warga Cipayung Depok kebanjiran sudah 5 bulan Ini Penyebab Banjir Abadi di 'Desa Mati' Depok Menurut PUPR / Foto: Rachma Syifa/detikcom
Jakarta, Insertlive -

Publik saat ini tengah dihebohkan dengan 'Desa Mati' di Depok yang disebabkan banjir abadi sejak November 2023 lalu. Akibat banjir yang hingga saat ini terus menggenang, akses jalan yang menghubungkan Cipayung dengan Pasir Putih lumpuh.

Bambang Heri Mulyono, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane PUPR mengatakan banjir yang merendam desa tersebut diakibatkan longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung dan penyempitan sungai.

"Jadi yang pertama, ada TPA di pinggir sungai. Itu, kan, sudah lama. TPA itu longsor, tanggul-tanggul pembatasnya juga sudah roboh. Itu menyebabkan penyempitan di aliran Kali Pesanggrahan. Karena ada penyempitan, otomatis, kemudian ada yang namanya back water, ya, maka airnya jadi naik di lokasi yang dataran rendah," jelas Bambang Heri Mulyono, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane PUPR, dilansir dari Detikcom.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan sampah yang masuk ke sungai dan tersangkut hingga menumpuk menyebabkan aliran air menjadi tersumbat.

"Sampah yang masuk ke aliran sungai pasti ada yang tersangkut di bantaran sungai. Sampah yang tidak langsung dibersihkan dan menumpuk lama di tanah menyebabkan tanah menjadi gembur. Struktur tanah yang lembut rawan sekali longsor. Jika tanah longsor di pinggiran kali, maka bantarannya semakin sempit ditambah sampah terus datang, akhirnya air tidak dapat lewat," tuturnya.

Bambang juga menyampaikan untuk mengatasi permasalahan banjir abadi tersebut dengan cara memindahkan TPA Cipayung jauh dari kawasan Kali Pesanggrahan.

"Maka dari itu, kunci utama agar banjir abadi di Depok bisa cepat teratasi adalah memindahkan TPA Cipayung menjauh dari area Kali Pesanggrahan. Namun, menurutnya pemindahan tidak semudah itu. Perlu ada wewenang dari Pemkot Depok untuk mencari lahan baru dan perizinannya. Itu dari Pemkot Depok, kalau nggak salah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan yang menangani sampah," lanjutnya.

Bambang juga mengimbau agar warga berhenti untuk membangun rumah di sekitaran Kali Pesanggrahan lantaran berisiko untuk keselamatan.


"Dari sudut kami, memang tidak disarankan warga tinggal di daerah cekungan yang dataran rendah karena ada luapan air sedikit, akan terendam. Itu memang sebaiknya jangan tinggal di situ karena berpotensi kebanjiran. Cuma, ya, mungkin mereka tidak punya (pilihan) yang lain. Sehingga terpaksa tinggal di situ," pungkasnya.

(kpr/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER