Basboi Tawarkan Obat Pereda Kekacauan Lewat EP 'PARAH MAX'

Basboi menuangkan perasaan dan cerita dari masa sulitnya ke dalam mini album (EP) terbaru bertajuk PARAH MAX. Basboi menceritakan perjalanan hidup yang penuh tantangan, mulai dari pembatalan album kedua yang separuh jalan, situasi ekonomi yang lesu, hingga berbagai persoalan personal dan sosial.

Lewat PARAH MAX, Basboi tidak hanya membagikan cerita, tetapi juga merayakan momen kekacauan sebagai bagian dari hidup yang layak diakui dan diterima. Ia mengolah rasa dan merespons situasi tersebut dengan cara yang paling ia kenal, yakni lewat musik.

"PARAH MAX jadi sebuah saksi dari perjalanan hidup gue, jadi teman gue melewati kekacauan dan jadi cara gue bertahan. Jadi harapannya itu bisa menemani hari-hari kalian yang gue yakin nggak kalah chaos-nya, bahkan mungkin lebih chaos daripada hari-hari gue," ungkapnya dalam konferensi pers PARAH MAX yang digelar pada Selasa (5/8).

Basboi menggunakan nama tersebut sebagai simbol musiknya yang diharapkan bisa menjadi semacam obat generik bagi para pendengarnya.

"Kalau (album) Adulting For Dummies itu representatifnya sebuah buku cerita anak kecil, ini (PARAH MAX) representatifnya berupa sebuah obat generik over the counter," jelas Basboi.

Lebih lanjut, Basboi menggambarkan musik dalam EP ini sebagai sesuatu yang bisa dikonsumsi dengan mudah oleh siapa pun, layaknya obat generik yang tersedia luas.

"Suatu hal yang mudah lo temuin, mudah lo akses, mudah lo konsumsi," ujarnya.

PARAH MAX sudah bisa didengarkan di seluruh digital streaming platform. EP Ini berisi enam lagu, di antaranya Muqaddimah, Sendirian, We Out, Shopping Spree, Parah Max, dan Rest Baby Rest.