Respons Santai Produser Film Animasi 'Merah Putih' soal Kritikan Netizen
Film animasi Merah Putih: One For All dibuat dengan anggaran produksi yang diklaim mencapai Rp6,7 miliar. Namun setelah cuplikan animasi tersebut dirilis, publik tidak puas karena visualnya terlihat kaku.
Film animasi Merah Putih: One For All rencananya tayang pada 14 Agustus 2025. Film garapan Perfiki Kreasindo ini menuai kritik tajam menjelang perayaan HUT ke-80 RI.
Di tengah kritik tajam, produser film animasi Merah Putih: One For All, Toto Soegriwo, buka suara. Toto terlihat santai menanggapi semua kritik terkait film yang dia garap.
"Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain," tulis Toto melalui akun media sosial pribadinya, dikutip Insertlive, Senin (11/8).
Toto kemudian menyindir berbagai pihak yang mengkritik filmnya karena konten yang mereka buat juga menjadi viral.
"Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?," lanjutnya.
Disebut menelan budget hingga Rp6,7 miliar, kualitas animasi Merah Putih dinilai lawas, karakternya kaku, seperti digarap dengan terburu-buru. Adapun yang berkomentar bahwa gaya animasinya mirip dengan gaya permainan di PlayStation 2 yang jadul.
Selain grafis, cerita dari animasi Merah Putih juga dianggap kurang menarik dan segar karena menceritakan kisah klasik tentang sekelompok anak dari berbagai suku yang memiliki misi menyelamatkan bendera pusaka.
Publik di media sosial pun membandingkan film animasi ini dengan film animasi Jumbo yang sukses dan meledak di pasaran. Animasi yang ditampilkan dalam film Jumbo dinilai lebih masuk dengan tren saat ini, pendalaman karakter, hingga cerita yang lebih matang ketimbang Merah Putih: One For All.
(yoa/fik)