Konflik Batin Perempuan dalam Balutan Drama Psikologis di Film 'A Normal Woman'

Film Indonesia terbaru, A Normal Woman, tayang di Netflix mulai hari ini, Kamis (24/7).

Film ini mengikuti kisah Milla (Marissa Anita) yang tampak hidup sempurna. Dia memiliki suami, Jonathan (Dion Wiyoko), yang kaya raya dan terkenal.

Namun di balik kemewahan hidupnya tersebut, Mila ternyata menyimpan sebuah luka yang tak ia sadari.

Suatu hari, Milla terjangkit sebuah penyakit misterius. Penyakit tersebut membuatnya terasing dari lingkungan, keluarganya, bahkan dari dirinya sendiri.

Sutradara A Normal Woman, Lucky Kuswandi mengungkapkan bahwa ide cerita film ini lahir dari pengalamannya saat meriset tentang penyakit kronis dan autoimun.

Dia menyadari bahwa tubuh manusia sering kali memberi sinyal ketika ada sesuatu yang tidak berjalan dengan benar dalam hidup.

"Rasa sakit yang dialami tokoh utama, Milla, bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga merupakan refleksi dari tekanan sosial dan konflik batin yang dialami banyak perempuan modern," kata Lucky dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/7).

Film ini menggambarkan bagaimana standar sosial bisa menjadi beban yang merusak kesehatan mental dan membentuk ilusi kehidupan yang 'normal'.

"Lewat film ini, saya ingin penonton untuk hidup lebih autentik dan berani menghadapi kenyataan, bukan sekadar mempertahankan citra yang dibentuk oleh ekspektasi masyarakat. Jadi, diri sendiri," tutupnya.

Film ini turut dibintangi oleh Widiyawati, Maya Hasan, Gisella Anastasia, dan Mima Shafa.