Home Film & Musik Berita Film dan Musik

Perpisahan Manis SUM 41 dengan Fans Indonesia Sebelum Bubar, Deryck Whibley: So Long Goodbye

Insertlive | Insertlive
Sabtu, 02 Mar 2024 02:10 WIB
Perpisahan Manis SUM 41 dengan Fans Indonesia Sebelum Bubar, Deryck Whibley: So Long Goodbye / Foto: Insertlive
Jakarta, Insertlive -

SUM 41 menyambangi penggemar di Indonesia dengan menggelar konser di Uptown Park, Serpong pada Jumat (1/3).

Konser SUM 41 ini menjadi bagian dari rangkaian tur terakhir mereka bertajuk Tour Of The Setting Sum sebelum nanti bubar.

Band yang kini beranggotakan Deryck Whibley, Dave Baksh, Jason McCaslin, Tom Thacker, Frank Zummo ini tak buang-buang waktu dan langsung menghentak panggung.


Lagu pertama yang dibawakan SUM 41 adalah The Hell Song yang merupakan salah satu hits dari album ke-2 mereka bertajuk Does This Look Infected?.

Band asal Kanada ini kemudian semakin membakar suasana panggung dengan menyanyikan beberapa lagu ternama mereka seperti Somesay, Landmines, Rise Up, We're All To Blame.

Penonton lantas semakin bergemuruh ketika SUM 41 akan membawakan lagu berjudul Walking Disaster.

Pasalnya, Deryck sang vokalis berinteraksi dengan meminta penonton menyalakan flash ponsel.

Tak hanya itu, Deryck juga meminta penonton untuk memeriahkan konser dengan mengangkat dan bertepuk tangan, serta melompat-lompat mengikuti irama lagu.

Semangat dan energi SUM 41 di konser ini masih sama membara ketika mereka pertama kali memulai debut pada 2000.

SUM 41 lantas tak lupa untuk menyanyikan lagu Makes No Difference yang ada di dalam album perdana mereka Half Hour of Power dan kemudian dilanjutkan dengan With Me dari album Underclass Hero.

Frank Zummo drummer SUM 41 juga sempat melakukan atraksi berganti drum ketika lagu sedang berlangsung.

SUM 41 kemudian membawakan lagu-lagu hits merekan lainnya seperti My Direction, No brains, hingga Summer secara medley.

SUM 41/ Foto: Insertlive

Tak berhenti memberikan penonton kejutan, sebuah tengkorak raksasa kemudian muncul dari balik layar panggung.

Tengkorak tersebut merupakan salah satu ikon terkenal milik SUM 41 yang sempat menjadi simbol utama bagi band tersebut.

Selain itu, SUM 41 juga sempat menyanyikan sejumlah lagu milik band terkenal lain seperti Another Brick in the Wall milik Pink Floyd hingga We Will Rock You dari Queen.

Deryck kemudian sempat muncul sendiri ke atas panggung sambil memainkan riff-riff gitar dari band ternama seperti Smoke On The Water milik Deep purple hingga Seven Nation Army dari The White Stripes.

Rupanya, sejumlah riff tersebut merupakan lagu-lagu yang diketahui Deryck ketika belajar bermain gitar.

"Sudah cukup (memainkan riff gitar), hanya itu saja yang aku tahu," canda Deryck.

Deryck Whibley yang merupakan mantan kekasih Avril Lavigne ini lantas kembali memimpin awak SUM 41 untuk membawakan lagu-lagu terbaik mereka lainnya seperti Pieces, Fat Lip, hingga Still Waiting.

SUM 41 sempat membuat penonton gelisah ketika menjadikan ketiga lagu tadi sebagai penutup konser mereka.

Tentu saja, penonton langsung serentak berteriak meminta sum 41 untuk kembali ke atas panggung dang menyanyikan lagu-lagu lain.

SUM41 kemudian muncul kembali dengan membawakan beberapa lagu seperti Best Of Me, Mr Armsterdam, dan In Too Deep.

SUM 41/ Foto: Insertlive

Deryck lantas mewakili para personel SUM 41 untuk menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas dukungan dari penggemar selama perjalanan karier mereka di dunia musik.

"Dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi kalian karena sudah menemani dan mendengarkan kami selama ini, Terima kasih banyak," kata Deryck.

Penonton kemudian secara teratur membubarkan diri usai Deryck mengucapkan kata perpisahan di konser terakhir merekan tersebut.

Namun, siapa sangka, Deryck tiba-tiba muncul diam-diam di tengah panggung yang sudah gelap dan menyanyikan lagu perpisahan mereka yang sebenarnya, So Long Goodbye.

SUM 41 memang menggelar konser Tour Of The Setting Sum sebagai tanda perpisahan mereka dengan penggemar.

Sebelumnya, SUM 41 sudah mengumumkan pembubaran mereka pada Mei 2023 dan menggelar rangkaian tur serta merilis album terakhir.

SUM 41/ Foto: Insertlive

SUM 41 patut diperhitungkan sebagai salah satu band punk rock terbaik dunia yang telah merilis banyak sekali lagu hits.

Nama SUM 41 tercipta karena band ini dibentuk tepat 41 hari sebelum musim panas.

SUM41 lantas merilis album perdana Half Hour of Power pada 2000 di bawah label Island Record.

Namun, nama SUM 41 baru mulai meledak di telinga pendengar ketika menyumbangkan lagu What We're All About yang menjadi soundtrack dari film Spider-Man (2002).

Kini, SUM 41 menyatakan perpisahan lewat persembahan konser terakhir mereka untuk seluruh penggemar di dunia termasuk Indonesia.

"Selamat tinggal, terima kasih atas segalanya, terima kasih," tutup Deryck Whibley.

(ikh/ikh)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK