Sering Main Film Horor, Taskya Namya Ternyata Penakut Banget

Taskya Namya sudah banyak membintangi banyak film horor.

Aktris kelahiran 1994 itu ternyata memang menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Ia mengaku sering menonton konten-konten horor, salah satunya konten Sara Wijayanto.

"Karena aku memang suka sama sesuatu yang berbau mistis," kata Taskya Namya di kawasan Kuningan, Kamis (22/2).

Sering bermain di film horor, bukan berarti Taskya Namya sosok yang pemberani.

Taskya mengaku sebagai sosok yang sangat penakut, bahkan ia takut berada di dalam lift sendirian.

"Tidak (pemberani), aku justru sangat penakut. Aku penakut banget, tapi aku suka banget sama horor. Tontonan aku tuh Sara Wijayanto, yang kisah nyata-nyata gitu," ungkapnya.

"Aku nggak bisa ditinggal sendiri, aku nggak bisa di lift," imbuhnya.

Meski begitu, Taskya tidak merasa kesulitan ketika bermain film horor. Lokasi syuting yang selalu ramai membuat rasa takut Taskya berkurang.

Namun, kekasih Ari Irham itu tidak mau ditinggal sendirian. Ia tetap harus ditemani.

"(selalu) ditemani, aku nggak pernah mau sendiri, even ke kamar mandi aku tuh harus ditemani karena aku sepenakut itu," pungkasnya.

Proyek film horor Taskya Namya yang akan datang adalah Pulau Hantu.

Film Pulau Hantu mengisahkan sebuah kapal yang digunakan untuk berpesta terdampar di pulau misterius.

Seorang remaja pembangkang harus mempertaruhkan nyawa melawan serangkaian teror gaib mematikan demi bisa pulang ke rumah dan bertemu ibunya, orang yang selama ini dia abaikan.

"Pulau Hantu merupakan IP (Intellectual Property) yang cukup besar pada zamannya dan juga salah satu bintang-bintang besar memulai karier mereka disini. Jadi kami berharap versi yang baru bisa memberikan warna yang berbeda untuk perfilman horor di Indonesia," kata Amrit Punjabi, produser Pulau Hantu.

"Tentunya ini adalah versi terbaru dari Pulau Hantu dan tidak ada hubungannya dari Pulau Hantu yang lalu," sambungnya.

Film Pulau Hantu akan memulai produksinya di tanggal 25 Februari, rencana akan memakan waktu sekitar 20 hari, dan berlokasi di Jakarta, Tanjung Lesung dan Sukabumi.