Alasan 'Women from Rote Island' Pilih Aktor Asli Kupang

Film peraih Piala Citra bertajuk Women from Rote Island akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 22 Februari mendatang.

Film Women from Rote Island berkisah tentang perempuan asal Rote bernama Martha yang menjadi korban kekerasan seksual saat menjadi TKI ilegal di Malaysia.

Martha pulang ke kampung halamannya membawa duka dan trauma dalam dirinya. Namun, di kampungnya, ia kembali menjadi korban kekerasan seksual.

Film ini menyoroti isu kekerasan seksual, serta diskriminasi terhadap korban dan perempuan.

Salah satu hal menarik dari film ini adalah seluruh pemainnya merupakan orang asli Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Sutradara Women from Rote Island, Jeremias Nyangoen, sengaja melibatkan hanya orang asli Kupang karena alasan yang spesifik.

Jeremias Nyangoen ingin penonton merasakan orisinalitas dari tanah Rote.

"Karena saya tidak ingin kehilangan soul-nya, saya tidak ingin kehilangan dialeknya, dan saya butuh magic-magic kecil untuk memperkuat film yang mungkin kalau saya pakai aktor yang sudah jadi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk latihan," jelas Jeremias dalam jumpa pers Women from Rote Island, Jumat (16/2).

"Plus minus-lah, tapi saya lebih mengutamakan nilai dari permainan para aktor saya," tambahnya.

Preskon Film 'Women from Rote' di Jakarta./ Foto: InsertLive/Khansa

Film Women from Rote Island sebelumnya diputar di Busan International Film Festival 2023, Jakarta Film Week 2023, dan Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023.

Selain itu, film Women from Rote Island berhasil memborong empat Piala Citra FFI 2023, yakni Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, dan Pengarah Sinematografi Terbaik.