Citra Kirana Pernah Dilempar Sutradara Pakai Kursi karena...

Citra Kirana belum lama ini membagikan pengalaman kala membangun karier di dunia akting.

Salah satu cerita Citra Kirana soal dirinya tak tahu bagaimana cara berakting menangis.

Kala itu, Citra jugatak booleh menggunakan tetes mata untuk memancing air matanya keluar.

"Pernah banget (pengalaman nggak enak). Waktu awal karier aku, itu aku kan masih baru-baru ya, aku nggak ngerti apa itu cover (potret muka diri sendiri), apa itu master (semua pemain), apa itu cut, itu aku masih nggak ngerti," ungkap Citra Kirana di kanal YouTube Fadhilah Intan yag dikutip pada Minggu (5/11).

"Terus kayak adegan nangis pun aku nggak bisa, belum ngerti bagaimana caranya, terus nggak boleh pake tetes mata pada saat itu, biasanya tetes mata buat mancing nangis gitu, ini itu nggak boleh," sambungnya.

Siapa sangka, Citra Kirana mengaku pernah sampai dilempar kursi oleh sutradara agar bisa menangis.

Bukannya semakin maksimal berakting, aksi pelemparan kursi itu justru membuat Citra jadi tertekan.

"Aku sampai dilempar kursi sama sutradaranya, supaya aku nangis. Walaupun nggak kena aku ya, tapi dia (sutradara) itu kayak pura-pura marah sama aku," cerita Citra Kirana.

"Cuma akunya malah nggak bisa nangis, aku malah kayak tertekan gitu loh," lanjutnya.

Bahkan, karena mental yang tertekan, Citra merasa sampai tak bisa memaksimalkan aktingnya kala itu.

Citra menilai bahwa aksi pelemparan kursi oleh sang sutradara adalah cara yang tidak tepat untuk membuat artis akting maksimal.

"Yang ada aku malah jadi kayak nge-drop, terus aku nggak bisa all out, aku malah nggak bisa akting," ujar Citra Kirana.

"Makanya itu salah banget sih sebenernya. Cara sutradara seperti itu enggak kepake zaman sekarang," sambungnya.

Kejadian pelemparan kursi tersebut sempat membuat Citra stres dan takut datang ke lokasi syuting.

Sosok sutradara sempat menjadi momok bagi Citra untuk mendatangi lokasi syuting.

"Dulu tuh aku stres banget, jadi setiap aku datang ke lokasi syuting itu aku beban banget. Karena kau takut ketemu sutradaranya, takut dimarahin," kata CItra.

Citra juga merasa bahwa seharusnya seorang sutradara tidak perlu melakukan cara yang berbau kekerasan seperti itu.

"Harusnya mungkin kayak lebih pendekatan ke pemainnya kayak, 'Ayo kamu bisa' lebih kayak gitu harusnya gitu aja," tutupnya.