Keuntungan Margot Robbie hingga Daftar Negara yang Melarang 'Barbie' Tayang

Insertlive | Insertlive
Rabu, 16 Aug 2023 19:15 WIB
Cuplikan adegan Margot Robbie di Barbie (2023). Keuntungan Margot Robbie hingga Daftar Negara yang Melarang 'Barbie' Tayang / Foto: Dok. Warner Bros
Jakarta, Insertlive -

Film Barbie yang menampilkan akting dari Margot Robbie dan Ryan Gosling menuai kesuksesan besar.

Film garapan sutradara Greta Gerwig ini telah meraup keuntungan mencapai US$1,18 miliar atau Rp18 triliun dari penayangan di seluru dunia.

Dilansir dari Variety, keuntungan tersebut menjadikan film Barbie menjadi tontonan yang berpenghasilan kotor tertinggi kedua di Warner Bros.

ADVERTISEMENT

Selain itu, 'Barbie' juga menjadi film garapan sutradara wanita paling laris dalam sejarah.

Selain itu, terungkap pula keuntungan yang berhasil didapatkan Margot Robbie sebagai bintang utama film Barbie.

Margot Robbie mendapatkan keuntungan US$50 juta atau Rp763 miliar atas penampilannya tersebut.

Meski meraup kesuksesan, film Barbie juga menuai kontroversi hingga dilarang tayang di sejumlah negara.

Film Barbie dilarang tayang di Vietnam terkait munculnya adegan yang menampilkan gambar peta terkait wilayah konflik di Laut China Selatan.


Dilansir dari Reuters, wilayah tersebut ditandai dengan 9 garis putus-putus yang digunakan pada peta China untuk menandai wilayah kekuasaan mereka.

Vietnam pun merasa tersinggung dengan penggambaran 9 garis putus-putus tersebut yang dianggap memihak terhadap klaim China atas wilayah tersebut.

Negara berikutnya yang kemudian ikut melarang penayangan film Barbie adalah Kuwait.

Kuwait melarang penayangan Barbie karena mempromosikan gagasan dan keyakinan asing bagi masyarakat mereka.

"Kuwait melarang Barbie setelah film tersebut mempromosikan gagasan dan keyakinan yang asing bagi masyarakat Kuwait dan ketertiban umum," ungkap Lafy Al-Subei'e selaku Wakil Sekretaris Kementerian Pers dan Publikasi Kuwait yang dikutip dari New York Times pada Rabu (16/8).

Lebanon juga menjadi negara berikutnya yang melarang penayangan film Barbie di negara mereka.

Pasalnya, film Barbie dianggap telah mempromosikan homoseksualitas dan transgender.

"Mengambil tindakan untuk melarang Barbie karena mempromosikan homoseksualitas dan transformasi seksual dan juga bertentangan dengan nilai-nilai keimanan dan moralitas dengan mengurangi pentingnya keutuhan keluarga," ungkap Mohammad Mortada Menteri Kebudayaan Lebanon.

Aljazair pun menjadi salah satu negara yang melarang penayangan film Barbie. Padahal film tersebut sudah tayang selama 3 minggu di sana.

Namun, pemerintah Aljazair langsung mengambil langkah cepat dengan mencabut hak tayang film Barbie di negara mereka.

Alasan film Barbie dilarang tayang di Aljazair juga karena anggapan mempromosikan homoseksualitas dan penyimpangan negara Barat lainnya.

(ikh/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER