Gabriella Ekaputri Bicara soal Karakter Karin di Serial '96 Jam'
Gabriella Ekaputri berperan sebagai Karin dalam serial berjudul 96 Jam. Serial ini dibintangi juga Bastian Steel, Irzan Faiq, Maudy Effrosina, Ratu Felisha, dan T.Rifnu Wikana.
Gabriella pun menceritakan saat pertama kali mendapat tawaran untuk peran sebagai Karin. Ia mengaku langsung jatuh cinta pada serial 96 Jam saat membaca sinopsisnya.
"Pertama kali aku ditawarin itu, baca sinopsisnya udah naksir. Ini karakternya beda banget dari karakter-karakter yang aku peranin sebelumnya," kata Gabriella Ekaputri saat berbincang dengan InsertLive dalam program Langsung Tayang, Senin (3/7).
Menurut Gabriella, karakter yang ia perankan punya sisi lain yang menarik. Ia bahkan sangat tertantang mendalami karakter bernama Karin tersebut.
"Kalau dari kacamata penonton dia itu egois, dia nomor satu deh. Aku harus berempati sama dia. Kira-kira apa sih di hidupnya yang membuat dia jadi seperti ini," terang Gabriella.
Serial 96 Jam menjadi proyek thriller action pertama bagi Gabriella. Meski sempat merasa kesulitan, ia justru ingin kembali mendapat tawaran membintangi serial dengan genre serupa di masa mendatang.
"Jujur sepertinya iya. Aku enjoy proses syutingnya. Aku sangat amat enjoy. Jadinya next kalau ditawarin lagi mau ambil thriller action gini lagi," katanya tersenyum.
Gabriella kemudian mengungkap beberapa hal yang menarik dari serial 96 Jam.
"Menurut aku apa yang ada di sana itu sangat unik, karakter-karakternya juga berbeda ya. Kayak yang jadi penjahatnya, kayak di mana lagi lihat penjahat kayak gitu, setiap karakter punya keunikan masing-masing. Bahkan, setiap scene-nya hampir nggak bisa dikasih napas," katanya.
Serial 96 Jam menceritakan kisah segerombolan enam orang anak remaja yang masih bersekolah. Mereka berenam adalah anak orang kaya yang bersekolah di salah satu sekolah elit di sebuah kota.
Pada suatu hari, mereka diculik dan disandera oleh sekelompok penjahat yang telah menjadi buronan. Mereka disandera untuk dimintai tebusan sebesar dua miliar rupiah yang harus diberikan dalam kurun waktu 96 jam.
Namun, penculikan yang awalnya hanya bermotif uang ini pun menjadi berantakan dan membahayakan semua orang. Ketika penculikan ini telah membahayakan nyawa, keenam anak remaja itu mau tidak mau harus menyusun rencana dan mempertaruhkan semuanya untuk menyelamatkan diri mereka.
(yoa/fik)