Payung Teduh Jadi Pembuka Kembalinya Taman Indonesia Kaya di Semarang

Taman Indonesia Kaya di Semarang, Jawa Tengah yang diresmikan pada 10 Oktober 2018, sempat ditutup karena adanya pandemi COVID-19.
Kurang-lebih dua tahun tidak ada kegiatan, Taman Indonesia Kaya kembali menyuguhkan hiburan yang menarik bagi masyarakat kota Semarang.
Taman Indonesia Kaya menyuguhkan sebuah pagelaran musik bertajuk Senandung di Taman bersama Payung Teduh pada Sabtu (29/10).
Lewat Senandung di Taman bersama Payung Teduh ini, Taman Indonesia Kaya mengukuhkan diri bahwa mereka telah kembali.
"Senandung di Taman menjadi pertunjukan pembuka setelah beberapa tahun terakhir ini Taman Indonesia Kaya harus terhenti untuk menyuguhkan hiburan bagi masyarakat kota Semarang karena pandemi yang melanda. Sebelumnya, Taman Indonesia Kaya kerap menghibur para penikmat seni dengan mengadakan pertunjukan rutin di tiap akhir pekan di penghujung bulan," ungkap Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation dikutip dari rilis yang diterima InsertLive.
"Agar dapat menjadi ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat, selama pandemi melanda, kami juga melakukan perbaikan beberapa fasilitas taman agar dapat berfungsi secara optimal. Semoga segala upaya yang kami lakukan dalam menyuguhkan ruang publik dan hiburan bagi masyarakat Semarang dapat diterima dengan baik," sambungnya.
Baca Juga : Lirik Lagu Di Atas Meja - Payung Teduh |
Payung Teduh menghibur selama kurang lebih 90 menit dengan membawakan sembilan buah lagu hit mereka, yakni Rayuan Pulau Kelapa, Sebuah Lagu, Berjalanlah, Malam, Pagi Belum Sempurna, Suar, Nanti, Diamlah, dan Resah.
Tak tampil sendiri, band alternative/indie Indonesia beraliran fusi antara folk, keroncong, dan jazz ini juga berkolaborasi dengan salah unit kegiatan mahasiswa setempat yang didirikan sejak 1998 yaitu, Paduan Suara Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (PSM UNNES).
Para penikmat seni yang didominasi generasi muda pun tampak antusias melihat penampilan menarik dari kedua bintang di atas panggung.
Sesekali para penikmat seni juga terdengar bernyanyi bersama mengikuti Payung Teduh.
![]() |
Marsya Ditia anggota Payung Teduh mengungkapkan rasa senang dan bangga bisa menghibur dan membuka kembali Taman Indonesia Kaya.
"Senang bisa hadir dan tampil secara langsung di Taman Indonesia Kaya. Melihat semangat dan antusiasme para penikmat seni di kota Semarang, memberikan energi dan semangat tersendiri bagi kami dalam menyuguhkan pertunjukan ini," kata Marsya Dita.
"Malam ini kami juga berkolaborasi dengan suara indah dan merdu dari para anggota PSM UNNES untuk membawakan dua buah lagu. Semoga penampilan kami dapat dinikmati dengan baik oleh masyarakat Semarang," tambahnya.
Payung Teduh tercipta dari dua teman dekat yang menggunakan sebagian besar waktu mereka untuk bermain musik di kantin kampus.
Mereka juga menyediakan musik latar untuk Teater Pagupon di Universitas Indonesia. Pada Desember 2010, mereka memutuskan untuk merekam musik yang sering mereka mainkan di teater.
Seiring dengan berjalannya waktu, Payung Teduh mendapat respons yang luar biasa dari pendengar, terutama di sekitar Asia seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Selain Marsya Ditia, band yang sudah melahirkan 5 album ini memiliki anggota Alejandro Saksakame sebagai penabuh drum dan perkusi, Abdul Aziz pada bass, dan Ivan Penwyn yang memainkan gitar dan terompet.
(arm/fik)TERKAIT