Red Hot Chili Peppers Dedikasikan 'Eddie' untuk Mendiang Eddie Van Halen

Red Hot Chili Peppers akan merilis album ke-13 yang berjudul Return of The Dream Canteen.

Album tersebut dibuka dengan single perdana berirama funky rock Tippa My Tongue.

Kini, RHCP kembali merilis lagu kedua dari album tersebut yang berjudul Eddie.

Lagu berjudul Eddie ini ternyata merupakan wujud dedikasi RHCP untuk mendiang Eddie Van Halen.

Anthony Kiedis vokalis RHCP menyatakan bahwa Eddie adalah sosok yang sangat berjasa bagi perjalanan musik di dunia.

Hal tersebut yang membuat Kiedis merasa RHCP perlu untuk menciptakan satu karya khusus untuk Eddie.

"Kadang-kadang kita tidak menyadari betapa dalam dan terhubungnya kita dengan artis sampai hari mereka meninggal. Eddie Van Halen adalah salah satunya," ujar Kiedis.

"Sehari setelah kematiannya, Flea melakukan latihan dengan bassline yang emosional. John, Chad dan saya mulai bermain bersama dan segera dengan sepenuh hati kami, sebuah lagu untuk menghormatinya dengan mudah dibuka. Senang rasanya bisa sedih dan sangat peduli dengan seseorang yang telah memberikan begitu banyak hal untuk hidup kita," sambungnya.

DALY CITY, CALIFORNIA - MAY 9: Eddie Van Halen performs at the Cow Palace on May 9, 1984 on the first of a three-night engagement. (Photo by Bill Knowland/MediaNews Group/Oakland Tribune via Getty Images)/ Foto: MediaNews Group via Getty Images/MediaNews Group/East Bay Times v

Selain itu, lagu RHCP ini secara khusus menggambarkan sosok mendiang Eddie sebagai musisi jenius di dunia.

"Meskipun lagu itu tidak berbicara kepada Eddie dengan nama, itu berbicara tentang hari-hari awalnya di Sunset Strip dan permadani rock n roll yang dilukis Van Halen di pikiran kita. Pada akhirnya, lagu kami meminta anda untuk tidak mengingat Eddie karena sekarat tetapi karena menjalani mimpi terliarnya," lanjut Kiedis.

Album terbaru RHCP rencananya akan dirilis pada 14 Oktober 2022 melalui Warner Records.

Kiedis mewakili RHCP berujar bahwa album ini tercipta secara misterius dari kebersamaan para personel.

"Kami mencari diri kami sendiri sebagai band yang entah bagaimana selalu kami miliki. Hanya untuk bersenang-senang, kami nge-jam dan belajar beberapa lagu lama," ungkap Kiedis.

"Tak lama kemudian kami memulai proses misterius membangun lagu baru. Sedikit campur tangan chemistry indah yang telah berteman dengan kami ratusan kali di sepanjang jalan," tutupnya.