Joker yang Selamanya adalah Enigma

Komario Bahar | Insertlive
Senin, 28 Mar 2022 11:42 WIB
Penampilan Joker di The Batman. Foto: Dok. Warner Bros
Jakarta, Insertlive -

"Karena sebenarnya dalam setiap diri manusia ada kegilaan, namun kita bisa mengurungnya dalam iman,"

======

ADVERTISEMENT

Warner Bros akhirnya meriilis adegan yang didelete dalam The Batman di mana Bruce Wayne dalam topeng kelelawarnya bertemu dengan Joker di Arkham Asylum. Kali ini estafet Joker berada di tangan Barry Keoghan, aktor film The Eternals yang namanya mulai mewangi sejak membintangi Dunkirk. 

Batman saat itu tengah meminta bantuan perspektif Joker kala menyelidiki The Riddler yang sudah tenar sebagai pembunuh berantai. Joker yang memang seperti Yin Yang dengan Batman tetap memberi petunjuk dari sudut pandangnya.

Namun yang menarik Keoghan seolah membelalakkan mata publik dengan pembawaan Joker dengan atmosfer ngerinya sendiri. 

Ada nuansa Heath Ledger di sana. Namun juga tak lepas dari referensi salah satu komik lawasnya di mana The Prince of Clown itu mengalami luka cacat di sekujur tubuh dan wajah karena cairan asam.

Wajah penuh luka Joker karena likuid keras sebenarnya juga sudah diangkat beberapa kali. Paling klasik adalah Joker versi Jack Nappier yang dimainkan Jack Nicholson di Batman Tim Burton era akhir 80-an. 


sJoker dari masa ke masa./ Foto: Joker / ist

Namun perawakan Jack masih mulus dengan rambut lengkap meski senyumnya adalah tanda cacat seumur hidup. Lalu di Heath Ledger kita lihat bahwa senyum abadinya adalah hasil siksaan benda tajam yang takkan kita tahu siapa dalangnya karena kisahnya ia ungkap secara berbeda-beda.

Luka Joker versi The Batman lebih mendekati ke Jokernya Gotham series yang dimainkan Jerome Valeska. Dalam serial itu, Joker terlihat berwajah rusak sama seperti yang dibawakan Keoghan dengan visinya Matt Reeves. 

Barry Keoghan di film utuhnya hanya tampil di belakang kala menenangkan Riddler (Paul Dano) kala rencananya menghancurkan Gotham digagalkan The Caped Crusader.

Joker di adegan yang dihapus dari FIlm The BatmanJoker di adegan yang dihapus dari FIlm The Batman/ Foto: Twitter

Dari adegan dan dialognya, sudah kental kentara bahwa kedua villain ikonik ini berencana team-up untuk mengalahkan Batman di sekuelnya. 

Harus diakui, adegan ini akan terus dibicarakan karena pembawaan Keoghan yang cocok sebagai kriminal berwujud badut gila. Tawa, tatapan matanya ke Batman yang diambil sengaja secara samar bikin penggemar cerita DC Comics ini sepertinya takkan protes karena dalam 7 tahun belakangan ini sudah ada empat Joker berbeda termasuk Jared Leto di DC Extended Universe dan Jerome Valeska yang eksis di platform serial.

Joker adalah Enigma, Teka-tekinya Takkan Pernah Tuntas

Bicara Joker, villain karismatik sinting ini memang akan selalu menjadi enigma. Dia akan menjadi teka-teki misterius yang takkan terjawab. 

Ada yang bilang, ada banyak Joker di satu semesta Batman. Bahkan dalam serial Gotham, kita melihat bahwa Joker punya kembaran yang sama gilanya.

Kita tidak bicara bahwa Joker versi Jack Napier bisa bertemu Arthur Fleck, Jokernya Joaquin Phoenix dalam satu frame seperti tren yang dibawa genre superhero belakangan ini.

Joker memang punya silsilah yang rumit. Joker Arthur Fleck misalnya adalah Joker paling manusiawi yang terganggu karena kejamnya dunia.

Dalam referensinya, komik The Killing Joke memang kental, tapi tetap saja tidak sama 100 persen. Joker ini lahir bukan karena kegilaan yang terjadi kala ia gagal merampok dan malah terbuang ke cairan asam. 

JokerJoker selamanya adalah enigma/ Foto: Dok. Warner Bros

Joker ini lahir karena kekejaman semua orang. Mentalnya sudah bermasalah meski hatinya dulu sebaik peri. Tawanya menyiksa, sampai akhirnya ia justru merasa bebas ketika mulai membunuh orang.

Belum jelas pula Joker mana yang diproyeksi oleh Barry Keoghan. Tapi takkan ada masalah soal latar belakang sang villain, toh kita tidak peduli ketika bagaimana lahirnya Joker Heath Ledger yang muncul langsung bermake-up dengan senyum luka goresan sajam. Kisah Joker di semesta Christopher Nolan itu sudah sempurna karena briliannya sang penjahat.

Kita juga tidak peduli betapa jeleknya Joker di Suicide Squad karena begitu Zack Snyder turun di Justice League versinya, Jared Leto sebagai Joker secara singkat memutarbalikkan ejekan yang selama ini mengarah padanya. Perlu diingat bahwa tidak adil menilai Leto cuma dengan satu skrip lemah padahal dia adalah aktor peraih Oscar (lewat film Dallas Buyers Club). 

Joker Jared Leto jugalah tidak jelas asal-usulnya. Namun kesamaan yang bisa dilihat dia terjun ke kolam air keras meski wajahnya mulus-mulus saja. 

Mungkin yang saya bisa protes adalah senyumannya yang tanpa cacat. Leto seperti villain penuh tato berbedak tebal dan cuma mengoleskan lipstik merah ke bibirnya yang 'baik-baik saja'.

Saat bocah dirias kakaknya jadi joker sampai badut ITLatar belakang Joker takkan pernah jelas. Tapi mungkin Joker ada di masing-masing jiwa seseorang.

Yang pasti dalam realita, Joker hadir karena film The Man who Laughs tahun 1982 --diangkat dari karya Victor Hugo--. Film horor romantis itu mengilhami Bob Kane dan Bill Finger sebagai kreator.

Joker akan menjadi villain yang tak perlu kita kuliti habis latar belakangnya untuk mengucap kata puas. Cukuplah satu Joker via Todd Philipps yang dimainkan Phoenix untuk mengetahui salah satu asal-usulnya.

Batman akan terus menjadi waralaba raksasa menguntungkan cuan besar rumah produksi. Selama Batman terus diarahkan dengan visi menawan, menghadirkan Joker terus-menerus takkan ada kata usang.

(kmb/kmb)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER