Cara Aurelie Moeremans Mencintai Penampilan dan Diri Sendiri

Aurelie Moeremans mengatakan bahwa ia lelah dengan banyaknya produk kecantikan yang menjanjikan dapat membuat kulit penggunanya putih.

Tidak ingin mengikuti 'standar cantik' wanita Indonesia, Aurelie justru bangga dengan kulit cokelatnya.

"Capek ngeliat cream pemutih terus di mana-mana," tulisnya dalam sebuah unggahan Instagram, Selasa (3/8).

Menyinggung masalah produk pemutih, gadis 27 tahun ini justru mengatakan bahwa dirinya membutuhkan minyak atau spray yang dapat menggelapkan kulit.

"Guys, tanning oil / spray yang bagus apa deh aku lagi suka banget berjemur nih. Rekomen dong, yang tau?," sambungnya, sambil menyisipkan emoji tertawa.

Foto yang diunggahnya itu memperlihatkan dirinya sedang berjemur di bawah sinar matahari. Wajahnya begitu tenang menikmati pancaran sinar mentari.

Sebelumnya, pemain Story of Kale: When Someone's in Love' ini juga pernah speak up tentang stereotip yang berkembang mengenai orang-orang yang berkulit sawo matang di Indonesia.

Di Indonesia, orang berkulit gelap akan diejek. Sedangkan di luar negeri, kulit sawo matang justru dipuji karena keeksotisannya.

"Ini udah tahun 2021 cuy! Kita udah merdeka kali! Kenapa sih colorism masih harus ada. Kenapa stereotype jaman baheula masih berlaku sampe hari ini?," tulisnya pada saat itu.

"Di Belgia, kulit aku di bilang Bronzée artinya tanned yang exotis bagus gitu loh. Suka suka banget kata itu karena warna bronze bagus, goldish gitu. Pas di sini malah dipanggil item ato lebih parahnya dibilang dekil," tambahnya.

Didorong oleh pengalamannya, Aurelie pun mengajak publik untuk lebih menerima warna kulit asli masing-masing.