Review Film 'Zack Snyder's Justice League', Kisah Penutupan yang Megah
SPOILER ALERT!
Zack Snyder's Justice League akhirnya resmi tayang di layanan streaming HBO Go. Film yang sempat dianggap omong kosong ini, disebut-sebut sebagai versi asli dari Justice League yang tayang 2017 lalu.
Sebagai sutradara, Zack Snyder membuat film ini sebagai penebusan dosa karena memperbaiki beberapa yang salah dari versi teatrikalnya. Unsur kehidupan gelap di kota Gotham City sebagai latar utamanya, sangat terasa lebih jelas.
Namun perlu dipahami bahwa film ini hanya memperbaiki dan tidak mengubah versi aslinya. Secara garis besar pun tidak jauh beda dengan yang disutradarai oleh Joss Whedon.
Justice League versi Zack Snyder masih tetap berfokus pada misi Bruce Wayne alias Batman (Ben Affleck), untuk mengumpulkan manusia-manusia super. Berawal dari mimpi yang diterima Bruce Wayne saat tidur, bahwa bumi akan kiamat usai dihajar invasi New Gods pimpinan Darkseid (Ryan Porter).
Dalam mimpinya itu, bumi yang dipijak oleh Bruce Wayne berubah menjadi gersang. serta Superman menjadi abdi terkuat milik Darkseid.
Hingga akhirnya Bruce Wayne merasa cepat atau lambat semua mimpinya bakal menjadi nyata. Oleh karenanya, ia terburu-buru untuk mengumpulkan semua manusia super, diantaranya adalah Diana Price aka Wonder Woman (Gal Gadot), Arthur Curry aka Aquaman (Jason Momoa), Victor Stone aka Cyborg (Ray Fisher) dan Barry Allen aka Flash (Ezra Miller).
Tidaklah mudah bagi Bruce Wayne untuk mencari keempat manusia super tersebut. Di tengah pencariannya, invasi New Gods yang dipimpin oleh Darkseid terjadi lebih awal. Saat tim belum terbentuk sama sekali. Panglima Perang Apokolips bernama Steppenwolf (Ciaran Hinds) datang ke bumi bersama pasukannya.
Karakter yang sangat menjadi sorotan ini, mencium keberadaan Mother Boxes. Sebuah 'mesin' yang tidak hanya bisa memanipulasi objek, namun mengubahnya menjadi terlihat sangat nyata. Steppenwolf ingin benda ini menjadi hadiah penyambutan Darkseid ketika tiba di bumi.
Zack Snyder juga membuat Batman terlihat sangat keren, karena memiliki banyak rencana berlapis untuk mengalahkan Steppenwolf.
Namun, salah satu adegan yang membuat para penonton merasa sangat takjub adalah pertarungan antara keenam pahlawan (termasuk Superman) dengan Steppenwolf jauh lebih keren dibanding versi aslinya. Tak lupa, kehadiran Darkseid yang menjadi saksi kekalahan Steppenwolf juga membuat pertarungan ditutup dengan sempurna.
Walaupun garis besarnya tetap sama, Justice League Snyder Cut terasa sangat berbeda. Cerita, karakter, dan aksi yang ditampilkan dibuat lebih megah dan mempesona sehingga membuat para penggemar yang menonton terkagum-kagum setiap adegannya.
Selain itu, Zack Snyder juga membagi film ini ke enam babak. Membuat para penonton bisa sedikit demi sedikit beristirahat karena durasi film yang cukup panjang dan plot cerita yang berkembang dengan baik.
Usai pertarungan yang sangat megah, Snyder juga berhasil mempertahankan perasaan menakutkan, lewat opening kematian Superman sampai para musuh terbunuh. Penggemar tetap merasa takut seperti ada sesuatu yang buruk terjadi.
Kemudian, semua perasaan ini dijawab dalam sebuah epilog dan hasil gambar yang diambil sendiri oleh Snyder, yakni dengan kehadiran Joker yang dibintangi oleh Jared Letto, serta dua orang karakter lain yakni Slade Wilson dan Martian Manhunter.
Meskipun film ini juga masih belum bisa dibilang sempurna, setidaknya para penggemar bisa kembali aksi Batman dan kawan-kawan.
Snyder juga berhasil membuat penggemar membayangkan film ini adalah kisah penutupan yang megah dan mewah.